DILI, 12 November 2021 (TATOLI)– Salah satu Pejuang 12 November, Filipe Rodrigues Pereira menciptakan sebuah lagu perpisahan untuk mengenang Mendiang Max Stahl dengan judul “Obrigada Max Stahl” atau Terima kasih Max Stahl.
“Saya yang menciptakan sendiri lagu ini. Saya bukan penyanyi, tetapi lagu ini untuk mengenang sang pahlwan Max Stahl, maka saya akan menyanyi,” jelas Filipe di atas panggung upacara peringatan 30 tahun Tragedi Santa Cruz.
Filipe menyanyikan sendiri lagu yang di aransemen dari Tito Lemorai tersebut di atas panggung dengan haru untuk mengenang kepergian sang pahlawan. Beberapa orang meneteskan air mata seraya melihat ke poster Max Stahl yang terpampang di setiap jalan.
Dalam lirik lagu tersebut dititipkan beberapa pesan mendalam pada Mendiang Max Stahl sebagai berikut, “O mak mesajeiru funu timor nian, ho berani hamriik foka funu Masakre Santa Cruz hodi fanun mundu nia dukur, Obrigada Belun Diak Max Stahl” (“Kau adalah pembawa pesan perang Timor, dengan berani berdiri merekam perang Tragedi Santa Cruz untuk membangun dunia. Terima kasih Sahabat Baik Max Stahl”).
Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo sendiri dalam pidatonya atas nama negara dan masyarakat memberikan penghormatan khusus kepada saudara wartawan dan Pahlawan Timor-Leste dalam upacara peringatan 30 tahun Tragedi Santa Cruz.
“Atas nama negara Timor-Leste, Presiden Republik memberikan pelukan hangat kepada keluarga mendiang Max Stahl dan semua pejuang untuk kemerdekaan,” tegas Presiden Lú Olo
Kesedihan atas kehilangan Max Stahl atau Christopher Wenner telah dirasakan oleh Masyarakat Timor-Leste setelah ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Princess Alexandra di Brisbane – Australia setelah berperang melawan penyakit kanker pada tanggal 28 oktober, kamis pagi sekitar pukul 4:30.
Misa pemakaman pada mendiang telah diadakan, pada jam 10 pagi Waktu Australia, hari ini Jumat 12 November ini di Gereja Katedral St Stephen Brisbane, Queensland, Australia dan disiarkan secara langsung melalui alamat situs web resmi Keuskupan Agung Brisbane Gereja Katolik di Queensland Tenggara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
