DILI, 05 november 2021 (TATOLI)— Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK) dalam rapat kedua dengan anggota Parlamen Nasional (PN) Komisi G, meminta anggaran senilai $5,186,739 pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.
Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos mengatakan, proposal APBN yang dipresentasikan akan dialokasikan pada prioritas tiga program dengan kategori empat program, sembilan sub program, dan 25 aktivitas.
“Prioritas tiga program tersebut yakni, kebudayaan dan aset negara, pemerintahan yang baik, dan manajemen institusional, pendidikan dan pelatihan. Sedangkan untuk empat program yang dialokasikan antara lain, gaji pegawai, transfer publik, dan modal pembangunan,”kata Longuinhos pada wartawan usai rapat di kantor Parlamen Nasional Dili, jumat ini.
Dikatakan, dalam program tersebut, MESSK menggunakan APBN tahun 2022, sehingga anggaran yang dialokasikan sebesar $5 juta lebih. Anggaran tersebut akan digunakan dalam beberapa program yang telah dipresentasikan.
“Hari ini MESSK rapat dengan komisi G, Parlamen Nasional, dengan mempresentasikan proposal APBN tahun 2022, dan mendapatkan juga apresiasi dari komisi G PN. Karena, kita datang dengan persiapan yang maksimal, dengan mempersiapkan buku kecil beserta dengan detail program tersebut dan sub programnnya, agar mereka dapat memahaminya,” kata Longuinhos.
Menurutnya, dalam rapat tersebut, MESSK tidak meminta tambahan anggaran, karena menghormati panduan dari Perdana Menteri, sehingga mempresentasikan APBN yang telah disetujui Dewan Menteri dan ini merupakan disiplin dan etika.
Hal serupa diutarakan Anggota Parlamen Nasional Komisi G, Antonio Verdial. Ia mengatakan proposal yang dipresentasikan MESSK sangat baik, karena mempersiapkan semuanya dengan detail.
“Jika semua kementerian dan intansi mempersiapkan buku seperti MESSK, maka ini sangat memfasilitasi semua anggota parlamen untuk mengerti dan mengetahui lebih jelas. Saya sangat apresiasi proposal yang dipresentasikan MESSK karena mereka menjelaskan secara realistis pada perencanaan,”jelasnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz