iklan

POLITIK, KESEHATAN, DILI, SOSIAL INKLUSIF

Cegah pandemi Covid-19,  Kemenkes-INCT-WHO dan UNITAL gelar seminar internasional 

Cegah pandemi Covid-19,  Kemenkes-INCT-WHO dan UNITAL gelar seminar internasional 

Foto google

DILI, 22 oktober 2021 (TATOLI) –Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Universitas Oriental  Timor-Lorosa’e (UNITAL) dan Institut Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi (INCT-Instituto de Ciencia e Tecnologia) menggelar  seminar internasional tentang  situasi  Covid-19 dan pencegahannya di Timor-Leste (TL).

Seminar sehari dengan tema ‘Situasi Epidemiologi di Timor-Leste – Varian Baru Covid-19’, dengan   pembicara   Menteri Kesehatan (Menkes), Odete Maria Freitas Belo, Ilmuwan Nasional dari WHO, Ismael Barreto, dan Direktur Institut Biologi Molekuler, Indonesia,  Prof. Dr. Amin Soebandrio.

Ketua  Dewan Eksekutif INCT, José Cornélio Guterres, dalam sambutannya mengatakan, tujuan seminar internasional ini adalah  untuk mengumpulkan pendapat dan pemikiran dari entitas terkait dan pakar kesehatan nasional dan internasional mengenai situasi Covid-19 dan varian barunya.

Sementara itu,   Menkes Odete Freitas  mengatakan  seminar internasional ini merupakan inisiatif baik untuk berbagi situasi epidemiologis di tanah air dengan masyarakat, pemuda, dan pelajar di tanah air.

“Dalam rangka optimalisasi pelayanan kesehatan di tanah air, khususnya dalam pengendalian Covid-19, Kemenkes menetapkan  10 pilar untuk menangani kasus Covid-19, yakni  pilar pertama tentang Koordinasi, Perencanaan dan Pemantauan, Pilar kedua, tentang Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat, Pilar ketiga, tentang Survei pada  Epidemiologi dan Investigasi Kasus, Pilar keempat tentang Titik Masuk, Pilar kelima tentang Layanan Laboratorium, Pilar keenam tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Pilar ketujuh tentang Manajemen Kasus , Pilar kedelapan tentang Dukungan Operasional dan Logistik, Pilar kesembilan tentang Layanan Kesehatan Esensial, dan Pilar kesepuluh tentang Vaksin”, kata Menkes Odete  pada seminar di Kampus UNITAL, Bekora, Dili, kamis.

Dikatakan, Pemerintah TL selama ini sudah melakukan banyak upaya untuk memerangi dan mengurangi penularan Covid-19 di negaranya. Hingga  jumat ini, TL mencatat tiga kasus baru, dan kasus aktif turun menjadi 73.

“Langkah-langkah kesehatan yang diterapkan  pemerintah untuk melaksanakan peran penting dalam memerangi Covid-19 di negara ini seperti menetapkan protokol kesehatan di tempat umum seperti kantor, sekolah, toko dan pasar, gereja, taman, dll. Selain itu,  menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker,”jelasnya.

Ia menambahkan, adanya pengecekan epidemiologi di pintu masuk wilayah nasional dan wajib karantina bagi semua penumpang, dengan pelacakan kontak dan pengujian aktif Covid-19 dari kasus yang dicurigai, terutama di daerah yang baru terinfeksi.

Selain itu, Direktur Institut Biologi, Soebandrio mengatakan karakterisasi risiko kesehatan masyarakat varian Sars-CoV-2 yang akurat dan cepat memerlukan kombinasi ilmu laboratorium, manifestasi klinis, dan penyelidikan epidemiologis yang terperinci.

Hal serupa  diutarakan  Ilmuwan Nasional dari WHO, Ismail Barreto bahwa ada empat jenis varian Covid-19 yaitu, virus Alpha, varian beta, varian Gamma, dan varian delta, yang saat ini telah menyebar di beberapa Negara.

“Virus Alpha telah menyebar di 196 negara, pertama kali di Inggris pada September 2020, varian Beta telah menyebar di 145 negara, dan pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada  mei 2020, varian Gamma menyebar di 99 negara, dilaporkan pertama kali di negara Brasil pada  November 2021, dan yang terakhir varian Delta telah menyebar di 193 negara termasuk TL, pertama kali dilaporkan  Negara India pada oktober 2020,” jelas Ismail.

Menurut data yang dikumpulkan  Kemenkes menunjukkan  di TL 815 sampel positif telah berhasil diurutkan, dimana 110 sampel diidentifikasi sebagai varian B.1.617.2 (Delta) dan satu B 1.1.7 (Alpha).

Menurutnya, banyak negara masih menghadapi tantangan dalam pengawasan genomik untuk SARS-CoV-2, termasuk perbedaan dalam kapasitas sekuensing, strategi pengambilan sampel antar negara, keterlambatan pelaporan, dan distribusi teknologi yang tidak merata untuk sekuensing genom.

Sejak awal pandemi, dilaporkan pada  maret 2021, secara kumulatif  ada 19.759 kasus terkonfirmasi Covid-19, dengan 19.759 sembuh.

Kemenkes melaporkan 49 kasus baru Covid-19, 137 sembuh, dan satu orang meninggal dunia  dalam tujuh hari terakhir. Jumlah kasus baru dan kematian telah mengalami tren penurunan sejak akhir agustus. Saat ini, hanya ada 73 kasus aktif di seluruh negeri.

Tingkat positif tes selama tujuh hari terakhir rata-rata 2,6%,  di bawah 5% dan dianggap sebagai penularan komunitas terbatas. Dibandingkan dengan rata-rata tingkat positif tes 4,9% dalam tujuh hari sebelumnya, ada penurunan 47,2%.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!