DILI, 08 Maret 2025 (TATOLI) – Presiden Republik, José Ramos Horta mengucapkan selamat kepada seluruh perempuan Timor-Leste pada Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 08 Maret.
“Pada Hari Perempuan Internasional, saya menyampaikan salam terhangat saya kepada seluruh perempuan dan anak perempuan di Timor-Leste dan di seluruh dunia. Saat ini kita bersatu di bawah tema internasional “Untuk Semua Perempuan dan Anak Perempuan: Hak, Kesetaraan dan Pemberdayaan” dan tema nasional, ” Perempuan Dapat Memimpin di Semua Bidang,” demikian pesan Kepala Negara yang diakses Tatoli dalam laman Resmi Istana Kepresidenan, sabtu ini.
Presiden Horta menyoroti bahwa sejarah Timor-Leste tidak dapat dipisahkan dari kekuatan dan ketahanan perempuan, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga perjalanan pembangunan bangsa saat ini.
“Perempuan Timor-Leste telah menunjukkan kepemimpinan, keberanian dan tekad yang luar biasa. Mereka adalah pejuang, pembawa perdamaian, wirausahawan, pendidik, penyedia layanan kesehatan, dan penjaga warisan budaya kita”, tegasnya.
Terkait tema nasional Perempuan Bisa Memimpin di Segala Bidang, Presiden Horta menyampaikan bahwa hal tersebut bukan sekadar aspirasi, melainkan seruan untuk bertindak.
“Tema ini menantang kita untuk mengenali dan mendukung potensi kepemimpinan perempuan di semua bidang, mulai dari pemerintahan dan bisnis hingga pertanian dan akademisi,” tambahnya.
Menurut Presiden Republik, jalan menuju kesetaraan sejati memerlukan komitmen seluruh masyarakat, itulah sebabnya ia mengimbau laki-laki dan anak laki-laki untuk menjadi sekutu aktif dalam perjalanan ini, dan mendukung kepemimpinan perempuan dalam keluarga, tempat kerja, dan komunitas mereka.
“Pada Hari Perempuan Internasional ini, kami memperbarui komitmen kami untuk membangun masa depan bersama dan menciptakan negara yang lebih adil, damai dan sejahtera bagi semua”, kata Presiden Horta dalam pesannya.
Kepala Negara menambahkan, kepemimpinan tidak membedakan gender dan kemajuan memerlukan partisipasi penuh seluruh warga negara. “Ketika kita memberi perempuan kekuatan untuk memimpin, kita mengangkat seluruh bangsa kita,” paparnya.
Sementara itu, dilansir dari situs Internasional Women’s Day, Hari Perempuan Internasional muncul akibat adanya penindasan dan ketidaksetaraan yang dialami pekerja perempuan. Hari Perempuan Internasional tercatat telah diperingati sejak awal abad ke-20, meskipun dengan variasi tanggal perayaannya. Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai merayakannya pada tanggal 08 Maret, namun baru pada tahun 1977 tanggal tersebut secara resmi diakui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hari Perempuan Internasional adalah hari global yang merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik kaum perempuan. Selain itu, Hari Perempuan juga menandai seruan untuk bertindak guna mempercepat kesetaraan gender, menghargai perjuangan perempuan, dan menyuarakan hak dan perlindungan bagi perempuan.
TATOLI
