iklan

EKONOMI, HEADLINE

Samuel Ong beri klarifikasi terkait keterlambatan proyek Pelican Paradise di Tibar

Samuel Ong beri klarifikasi terkait keterlambatan proyek Pelican Paradise di Tibar

Masterplan Pelican Paradise. Foto spesial

DILI, 24 januari 2025 (TATOLI)— Direktur Pelican Paradise Holdings Timor-Leste, Samuel Ong menjelaskan keterlambatan proses konstruksi proyek disebabkan oleh  kendala sistem air bersih dan pengaliran listrik yang  memberikan dampak yang sangat besar bagi kelangsungan proyek Pelican Paradise di Tibar, Liquiça.

Demikian hal itu dikatakan Direktur Pelican Paradise Holdings Timor-Leste, Samuel Ong kepada TATOLI via media sosial, jumat ini.

“Proyek Pelican Paradise di Tibar masih dalam tahap yang sama seperti tahun lalu. Kami tidak dapat mengoperasikan pembangunan kami tanpa kebutuhan yang saya sebutkan tadi,” ungkap Samuel Ong.

Samuel Ong mengungkapkan kedua tantangan seperti pasokan air dan listrik juga mempengaruhi pembangunan Show Unit Galery, yang terletak di bukit melewati Dili, telah melambat secara signifikan.

Sejauh ini, Pelican Paradise masih menunggu keputusan dan tindakan dari otoritas seperti BTL (Be’e Timor-Leste) dan EDTL (Eletricidade de Timor-Leste) serta kementerian terkait.

“Sayangnya, belum. Saat ini kami masih terhenti terkait akses ke pasokan air dan listrik dari otoritas terkait. Kami tetap berharap bahwa tahun 2025 akan membawa kemajuan yang diperlukan untuk memajukan proyek,” pungkasnya.

Berita terkait : Pemerintah belum selesaikan penyediaan Air dan Listrik bagi Pelican Paradise

Meskipun dengan kendala itu fokus perusahaan tetap teguh sejak Pelican Paradise didaftarkan pada tahun 2008 dan untuk tahun 2025, tujuan utama Pelican Paradise adalah untuk mendapatkan dukungan penting dari pihak berwenang, khususnya dalam penyediaan air, listrik, dan serta persetujuan visa untuk tim konstruksi dari luar negeri.

Dukungan ini akan memungkinkan Pelican Paradise untuk memulai pembangunan Tahap I pembangunan dan menyelesaikan Galeri dan Restoran Show Unit, yang terletak di bukit.

“Misi kami jelas untuk memulai pembangunan pembangunan yang dibangun dengan standar internasional dan, dengan demikian, menciptakan peluang kerja yang berkelanjutan bagi masyarakat Timor Leste,” paparnya.

Selain itu, Direktur Samuel Ong juga mengatakan, Perusahaan Pelican Paradise juga masih terus menunggu keseriusan Pemerintah Timor-Leste terkait dengan kendala dalam penyediaan sistem air bersih dan pengaliran tenaga listrik sesuai perjanjian investasi khusus (Special Investment Agreement – SIA) yang disepakati sejak 2022.

Terkait dengan keterlambatan proyek tersebut, Pelican Paradise telah meminta kerja sama dan dukungan Pemerintah dengan permintaan setoran dana sebesar $180 juta dari Pemerintah untuk memastikan komitmen Pemerintah terhadap proyek.

“Karena penundaan yang lama, penyandang dana kami memerlukan setoran pemerintah sebesar $180 juta dengan bunga 4% / tahun selama pembangunan untuk memastikan air, listrik dan visa serta semua tanggung jawab yang telah ditetapkan dalam perjanjian SIA terpenuhi. Jumlah dana tersebut akan dikembalikan sepenuhnya setelah pembangunan Tahap I selesai,” kata Samuel Ong.

Berita terkait : Pipa air tersedia, BTL siap alirkan air bagi proyek Pelican Paradise

Dalam klarifikasi Pelican Paradise pada tanggal 01 november 2024, dijelaskan dana  tersebut akan disimpan selama 60 bulan selama periode konstruksi dan pemeliharaan dan dimaksudkan untuk memastikan semua kewajiban Pemerintah terpenuhi, khususnya dalam stabilitas regulasi dan penyediaan infrastruktur.

Ini termasuk area penting seperti air, listrik, dan penerbitan izin dan lisensi yang tepat waktu, yang semuanya penting untuk kelancaran pembangunan proyek.  Permintaan setoran ini oleh pemberi dana, meskipun bukan bagian dari SIA asli yang ditandatangani tetapi dimaksudkan untuk memperkuat komitmen Pemerintah yang sejalan dengan skala proyek dan tujuan jangka panjang.

Pelican Paradise tidak mencari pendanaan tambahan dari Pemerintah untuk mendanai proyek ini karena telah menandatangani lembar persyaratan dengan mitra pendanaan sebesar $825 juta, siap, bersedia, dan mampu digunakan untuk pelaksanaan proyek.

Bukti terdokumentasi mengenai ketersediaan dana ini telah diteruskan ke otoritas Pemerintah terkait. Semua informasi mengenai pemberi dana, termasuk rekam jejak mereka, telah dibagikan kepada Pemerintah. Persyaratan pendanaan juga telah dibagikan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Sebelumnya, pada januari 2022, Pemerintah melalui Kementerian Kordinator Bidang Ekonomi (MKAE -tetun) bersama Pelican Paradise telah menandatangani perjanjian investasi khusus (Special Investment Agreement – SIA) menyebutkan Pemerintah bertanggung jawab dalam tiga hal seperti penyediaan lahan konstruksi, sistem air bersih dan instalasi listrik sesuai kebutuhan proyek.

Tahun lalu, BTL telah menyelesaikan pengeboran untuk air bersih di Tibar yang dinyatakan layak digunakan untuk konstruksi dan telah menyediakan pipa air untuk mengalirkan air dari pusat pengeboran sampai Pelican Paradise dengan jarak 1,4 kilometer, tetapi masih dalam masalah dengan lahan untuk peletakan pipa.

Selain itu, pihak EDTL telah memasang dua trafo dengan kapasitas 1 Megawatt (1000 Kilowatt) untuk proses konstruksi dan 150 KVA yang memiliki power output sebesar 120 Kilowatt untuk administrasi, tetapi karena beban listrik yang akan digunakan terlalu besar, sehingga kabel listrik dari EDTL yang sekarang ada tidak sesuai dengan kapasitas beban.

Diketahui peletakan batu pertama proyek Pelican Paradise dilakukan pada november 2022 oleh Presiden Republik, José Ramos Horta, didampingi Mantan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, Ketua Pelican Paradise, Datuk Ong Han, anggota pemerintah, anggota parlamen, Uskup Agung Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, Perwakilan Duta Besar, dan entitas tertinggi lainnya di Timor-Leste.

Berita terkait : Presiden Horta letakan batu pertama kontruksi Pelican Paradise

Pelican Paradise Group juga telah menerima tiga sertifikat Declaration of Benefit dengan dana nilai investasi awal yang terdiri dari Pelican Ahava, Unip.Lda ($90 juta), Pelican Elior, Unip. Lda ($110 juta) dan Pelican Adara Reserve ($1 juta).

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!