DILI, 15 januari 2025 (TAOLI)— Kantor Nasional Ketenagakerjaan Luar Negeri (DNEE -tetun) di Sekretariat Negara Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) melaporkan angka pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korea Selatan (Korsel) sebanyak 1001 pada tahun 2024 dibandingkan 2023 yang hanya 780 orang.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Nasional DNEE, João Correia Pereira melalui laporan resmi mengenai program pemngiriman tenaga kerja ke Korsel melalui EPS-TOPIK (Employment Permit System – Test in Proficiency in Korean).
“Total pengiriman kerja pada 2024 berjumlah 1001 terdiri dari dua bidang kerja perikanan dan pabrik,” ucap jelas João Correia Pereira di Timor Lodge, rabu ini.
Angka pengiriman tersebut dinilai meningkat dibandingkan pada 2023 yang hanya bisa mengirimkan 780 orang, meskipun angka ini belum bisa melampaui jumlah pengiriman terbesar pada 2022 yang sebanyak 1160 tenaga kerja.
Sesuai laporan DNEE – SEFOPE, jumlah mobilisasi tenaga kerja pada 2024 terdiri dari 25 perempuan dan 976 laki-laki yang dibagi dalam dua bidang perikanan (633 laki-laki) dan pabrik (25 perempuan dan 343 lali-laki).
“Saya harap tahun ini berjalan dengan lebih baik dan para tenaga kerja yang ke Korsel tidak memilih untuk menjadi ilegal karena akan mempengaruhi angka pengiriman kita, kalian bekerja untuk memperbaiki ekonomi keluarga masing-masing,” tegasnya.
Dikatakan, sejak diimplementasikan pada 2009 sampai laporan ini diterima pada 15 januari 2025, jumlah pengiriman tenaga kerja telah mencapai 6.912 yang terdiri dari perikanan (satu perempuan, 4393 laki-laki), pabrik (113 perempuan, 2279 laki-laki) dan pertanian (73 perempuan, 53 laki-laki). Selain itu, tenaga kerja yang memilih keluar dari sistem hampir 1.500.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz