iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Jurnalis Timor-Leste turut serta dalam ASEAN Media Forum 2024

Jurnalis Timor-Leste turut serta dalam ASEAN Media Forum 2024

ASEAN Media Forum 2024 ke – VIII di Vientiane, Laos. Foto Tatoli

VIENTIANE, 25 november 2024 (TATOLI)— Tiga jurnalis asal Timor-Leste turut sreta mengikuti ASEAN Media Forum ke – VIII yang diadakan di Vientiane, Laos untuk membahas Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) tahun 2025.

Forum Media ASEAN atau Forum Media ASEAN adalah acara tahunan yang berfungsi sebagai platform dialog dan kolaborasi antara profesional media, politisi, dan pemimpin opini utama di komunitas ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dengan dukungan GIZ (Organisasi Jerman).

Forum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama antar negara anggota dengan membahas berbagai isu terkait kawasan, termasuk kebebasan media, integrasi regional, dan pembangunan sosial ekonomi.

Tahun ini, jurnalis Timor-Leste sendiri juga diundang untuk berpartisipasi dalam ASEAN Media Forum pada 25 November 2024 di Crown Plaza Hotel – Vientiane. Ketiga jornalis Timor-Leste yang turut serta dalam ASEAN Media Forum 2024 yaitu :

  1. Francisco da Costa Sony (Kantor Berita Timor-Leste TATOLI)
  1. Cidalia A. Fátima da Conceição (Kantor Berita Timor-Leste TATOLI)
  1. Vito Baptista Magalhães (Media Hatutan)

Forum Media ASEAN ke – VIII untuk tahun 2024 dibuka langsung dengan sambutan dari Phosy Keomanivong, Wakil Menteri Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos, Nicole Stechmann, selaku Kuasa Usaha Kedutaan Besar Jerman untuk Laos serta pesan video dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn.

Pada pagi hari ini untuk sesi Konektivitas ASEAN – Prestasi dan Prospek dibawakan oleh Pichai Chuensuksawadi (ASEAN) dengan empat panelis Lim Chze Cheen (Direktur Divisi Konektivitas ASEAN), Sekretariat ASEAN), Mirza Sadaqat Huda (Peneliti Utama, Program Perubahan Iklim di Asia Tenggara, ISEAS – Yusof Ishak Institute), Mark Gallagher (Duta Besar Uni Eropa untuk Republik Demokratik Rakyat Laos, dan Suriyan Vichitlekarn (Direktur Eksekutif, Mekong Institute).

Lim Chze Cheen mengatakan konektivitas merupakan bidang penting untuk mendukung investasi, perekonomian dan menghubungkan masyarakat dengan masyarakat seperti mobilitas pariwisata. Oleh karena itu, rencana induk tahun 2025 akan fokus pada lima tujuan seperti Infrastruktur Berkelanjutan, Inovasi Digital, Logistik, Regulasi atau Aturan, dan Mobilitas Manusia.

“Ini akan mendukung tujuan kita lainnya dalam memperluas program ASEAN Smart City, dan dengan ini akan memunculkan berbagai potensi dalam sektor produktif,” jelas Lim Chze Cheen, Direktur Divisi Konektivitas ASEAN, senin ini.

Pada sorenya untuk sesi kedua tentang Empat dekade Pembangunan Sub-Wilayah Mekong: Apa Selanjutnya? Dibawakan langsung oleh Lee Yoong Yoong dengan empat panelis juga seperti Yong Chanthalangsy (Perwakilan AICHR untuk Laos dan Ketua AICHR, Asisten Profesor Sineenat Sermcheep serta Direktur Pusat Studi ASEAN Universitas Chulalongkorn, Thailand).

Adapun Shameer Khanal (Pimpinan Area Kerjasama ASEAN, GIZ) serta Azhar Jaimurzina Ducrest (Kepala Bagian Konektivitas Transportasi dan Logistik ESCAP).

Forum hari ini dihadiri lebih dari 50 jurnalis dari negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos sendiri termasuk Timor-Leste. 

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!