iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Patung Bunda Maria dan pemandangan indah di Bukit Rabilau  

Patung Bunda Maria dan pemandangan indah di Bukit Rabilau  

Patung Bunda Maria di Bukit Rabilau yang berdiri agung di puncak bukit nan indah. Foto Tatoli/Cidalia Fatima

AINARO, 17 oktober 2024 (TATOLI)— Maubisse, Kotamadya Ainaro tidak hanya memiliki alam yang indah. Di sana kita juga bisa berwisata religi ke Patung Bunda Maria yang berada di perbukitan yang hijau di gunung Rabilau. Sekilas pandang, nama Rabilau dan Ramelau kedengarannya ada kemiripan, tapi beda. Rabilau terdapat di Maubisse no Ramelau di Hatubulico.

Berpartisipasi dalam Festival Rabilau 2024 dengan sambil berwisata religi ke Patung Bunda Maria di Bukit Rabilau yang berdiri agung di puncak bukit nan indah. Itulah daya tarik tersendiri. Apalagi oktober ini merupakan bulan yang dikhususkan bagi devosi rosario kepada Bunda Maria.

Rabilau terletak di pos administratif Maubisse, Kotamadya Ainaro merupakan salah satu pegunungan di Timor-Leste yang menjadi destinasi wisata untuk turis mancanegara maupun domestik yang ingin menikmati keindahan alam. Selebihnya, tempat untuk melepas rasa lelah dan kepenatan jiwa.

Berita terkait : Mengintip “surga kecil” Rabilau di Maubisse

Selain destinasi wisata alam, puncak Rabilau juga menjadi bagian dari destinasi wisata religi. Sebab, di sana berdiri kokoh Patung Bunda Maria, sebagai tempat ziarah bagi umat Kristen Katolik untuk berdoa atau berdialog dengan Tuhan melalui Bunda Maria.

Patung Bunda Maria di Bukit Rabilau. Foto spesial

Pagi ini, sebelum matahari terbit tepat pukul 05:00 waktu Timor-Leste,  terlihat dari jauh para peserta Festival Rabilau 2024 berbondong-bondong mulai menyelusuri jalan ke puncak Rabilau untuk melihat sendiri patung Bunda Maria untuk berdoa dan melakukan devosi.

Dimana, akses menuju tempat gunung Patung Bunda Maria sangatlah mudah hanya dengan berjalan kaki dari bawah bukit Rabilau  dan akan  menempuh waktu sekitar 30 menit untuk tiba di atas bukit tanpa perlu mendaki.

Berdasarkan observasi Tatoli, para pengunjung tersebut terdiri dari para remaja, orangtua dan anak-anak serta para turis luar negeri. Sebagian dari mereka membawa kamera digital untuk mengabadikan momen di atas gunung, sementara yang lainnya berniat ingin melakukan devosi pada Bunda Maria.

Patung Bunda Maria ini juga menjadi ikon dari bukit  Rabilau.  Tak jauh dari Patung Bunda Maria yang tingginya satu meter, terdapat juga satu salib besar, lonceng besar, serta batu dengan simbol kayu di tengahnya (Fatuk Bosok) yang merupakan inkulturasi gereja dan budaya lokal. Tempat tersebut berada di atas ketinggian sehingga membuat suhu di tempat tersebut cenderung dingin.

Berita terkait : Keindahan Rabilau, Turis mancanegara : Pemandangan ini tidak ada di Eropa

Meskipun dengan suhu yang dingin, para peserta /partisipan Festival Rabilau 2024 atau para peziarah dan pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan hamparan alam perbukitan Rabilau.

Hening dan menenangkan. Begitulah suasana alam sekitarnya yang masih asri saat tiba di bukit Patung Bunda Maria. Pepohonan hijau memenuhi lanskap perbukitan, teduh dan segar. Udara yang sejuk menambah betah siapapun yang berkunjung ke sana. Pemandangan dari atas bukit pun begitu memanjakan mata.

“Sejak kemarin saya bersama istri sudah berencana untuk membawa anak-anak kesini. Kami disini untuk berdoa dan melihat pemandangan dari atas bukit,” jelas Almerico Gomes, Pengunjung dari kotamadya Baucau usai mengunjungi patung Bunda Maria di Rabilau.

Almerico mengakui meskipun harus berjalan selama hampir 30 menit dari tempat festival ke puncak gunung tapi semuanya terbayarkan setelah melihat keindahan dan panorama di tempat tersebut.

Sebagian pengunjung memilih untuk datang lebih awal dan tidak hanya untuk berdoa tetapi ingin melihat keindahan matahari terbit di Rabilau.

“Disini sunrisenya sangat cantik. Ini pengalaman pertama saya. Dimana, saya membawa kamera untuk foto, tapi ada kawan saya membawa drone, dan ini merupakan spot yang bagus untuk mengambil gambar,” katanya.

Penjaga tempat Wisata Religi Bunda Maria Rabilau, José Oliveira Mendonça mengatakan selama digelarnya Festival Rabilau, sebagian  besar memilih untuk mengunjungi tempat wisata religi Rabilau karena merasa terpanggil.

Pemandangan bukit Rabilau. Foto Tatoli/Cidalia Fátima

“Saya menunggu disini, banyak orang datang karena ingin berdoa, tapi kita tidak boleh memaksakan orang jika tidak ingin datang. Ditempat ini, mulai dibuka setelah doa angelus pagi. Kita tidak menutup dan  siapapun bisa masuk, namun  harus menaati peraturan yang ada,” ungkapnya.

Dilain pihak, Ketua Wisata Masyarakat Rabilau, Adelino Mendonça Espírito Santo menjelaskan tempat wisata religi tersebut dibangun sejak 2012 oleh masyarakat lokal sendiri sampai akhirnya menarik perhatian semua orang.

“Kita sendiri masyarakat dari tiga kampung di desa Maubisse seperti Rimori, Koulala dan Kanurema yang bersama mengali jalan pertama dan membangun tempat wisata religi tersebut, dan sekarang kami mendapatkan dukungan dari semuanya termasuk Presiden Republik dan Pemerintah. Rabilau pun akan dikenal dunia,” tegasnya.

Berita terkait : Presiden Horta berharap Festival Rabilau jadi perayaan terbesar di Timor-Leste

Di tempat wisata religi tersebut terdapat patung Bunda Maria dengan tinggi satu meter, satu salib besar, lonceng besar serta batu dengan simbol kayu di tengahnya (Fatuk Bosok) yang merupakan inkulturasi gereja dan budaya lokal.

Pusat pariwisata lokal Rabilau dikelola langsung oleh masyarakat Maubisse didukung oleh pemerintah  dan diresmikan pada desember 2022, namun dibuka untuk umum pada agustus 2023.

Di Rabilau, saat ini digelar Festival Rabilau yang menjadi bagian penting dari Program Promosi Pariwisata Nasional Timor-Leste dan  sebuah perayaan yang merayakan warisan budaya, tradisi, dan keindahan alam Timor-Leste. Festival ini akan berlangsung di Gunung Rabilau, di Pos Administrasi Maubisse, pada tanggal 16 hingga 18 oktober 2024.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Presiden Republik, José Ramos Horta dan Pemerintahan Konstitusional ke-IX, dengan tujuan untuk memperkuat industri nasional dalam bidang seni dan budaya serta mempromosikan keindahan budaya dan alam negara kepada dunia.

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!