DILI, 09 september 2024 ( TATOLI)— Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste menyebarkan euforia ke berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh ternama hingga masyarakat biasa. Umat Katolik menyambutnya dengan antusiasme yang beragam. Beberapa bahkan mendapatkan kesempatan langka untuk bertemu dan diberkati pemimpin tertinggi gereja Katolik se-dunia itu.
Masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan pemimpin tertinggi gereja Katolik itu. Paus adalah simbol perdamian dunia dan semangat cinta kasih bagi semua umatnya.
Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Timor-Leste selama tiga hari terhitung 09 – 11 september. Dan, pada senin (09/09/2024), menjadi saksi sejarah baru karena setelah 35 tahun silam, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus kembali menginjakkan kaki di Tanah Air, Timor-Leste.
Paus atau pemimpin Gereja Katolik Dunia yang sebelumnya pernah berkunjung ke Timor-Leste, waktu itu masih Timor-Timur provinsi ke-27 dari Republik Indonesia, adalah Paus Yohanes Paulus II pada 12 oktober 1989. Kendati kedatangan Paus Yohanes Paulus II waktu itu terbilang cukup singkat.
Kedatangan Paus Fransiskus dan rombongan dari Papua Nugini mendarat menggunakan pesawat Air Niugini Boeing 737 di Bandara Internasional Nicolau Lobato, Comoro-Dili, Timor-Leste pada senin ini, tepat pukul 14:20 WTL.
Saat tiba di Timor-Leste, berdasarkan pengamatan jurnalis TATOLI di lapangan ribuan umat Nasrani mulai menunggu sejak pukul 09.00 WTL hingga kedatangan Paus Fransiskus. Mereka berdiri di jalan protokol mulai dari jalan raya Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Comoro menuju tempat Nunsiatur Apostolik di Farol.
Ketika Paus tiba melalui jalan protokol, para umat sangat antusias menyambut Paus dengan berteriak yel-yel “Viva Amu Papa, Viva Amu Papa,” dengan memegang bendera Vatikan dan Timor-Leste. Begitu juga saat Paus Fransiskus melewati para umat yang menunggu dijalan raya segera memberikan berkat kepada para umat Nasrani.
“Saya sangat antusias melihat Bapa Suci di sini, dan memberkati kami dan saya sangat bangga dan bersyukur sepanjang hidup saya,” kata Maria Teresa mengekspresikan perasaan usai melihat langsung Paus Fransiskus dan menerima berkat dari Paus di area Farol, Dili.
Ia pun merasa bahwa kunjungan ini merupakan ucapan terima kasih kepada Timor-Leste yang telah membawa perdamaian dan kedamaian, cinta kasih, toleransi, penghormatan terhadap kebebasan beragama, dan memajukan hak asasi manusia.
Begitu juga Mateus da Cruz sebagai seorang umat Katolik sangat senang bisa melihat langsung Bapa Suci.
“Saya sangat senang, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, melihat Bapa Suci dan tidak akan terulang lagi, dan dengan berkat ini saya merasakan sebuah anugerah,” katanya.
Begitu juga Maria Amaral seorang anak berusia 12 tahun sebagai seorang siswa, sangat senang karena mendapatkan berkat dari Bapa Suci dan akan membawa kesuksesan di masa depan.
Sementara, Cristalina Fátima seorang umat juga merasa sangat senang melihat langsung wajah Paus Fransiskus. “Saya senang melihat langsung wajah Bapa Suci,” tuturnya.
Dilain pihak, pengamatan Tatoli melihat bahwa umat katolik mulai dari anak-anak hingga para lansia turun ke jalan protokol untuk melihat langsung Bapa Suci dan mendapatkan berkat dari Bapa Suci.
Tim TATOLI