DILI, 07 agustus 2024 (TATOLI)-– Dewan Perburuhan Nasional (KNT -tetun) yang diwakili oleh Konfederasi Serikat Pekerja Timor-Leste (KSTL), Sekretariat Negara urusan Pelatihan Kejuruan dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) dan Kamar Dagang Timor -Leste (CCI-TL) Portugis) terus memperjuangkan upah minimum $150.
Ketua KSTL, Almério Vilanova mengatakan, terkait upah minimum pada tanggal 09 april 2024, SEFOPE mendampingi KSTL menyampaikan usulan upah minimum sebesar $150 kepada Dewan Menteri namun ditolak oleh Pemerintah dan saat ini tim terus melakukan upaya untuk melihat beberapa celah yang benar untuk dipresentasikan kembali.
“Persoalan upah minimum saat ini sedang dalam proses pengumpulan informasi oleh KNT dan penyusunan dokumen yang dalam waktu dekat akan disampaikan kepada SEFOPE untuk membawa kembali usulan undang-undang penetapan upah minimum untuk disampaikan kepada Dewan Menteri,” jelas Ketua KSTL usai mengikuti sebuah seminar di kantor CNE Colmera, rabu ini.
Berita terkait : KSTL minta pemerintah tingkatkan upah minimum $200 untuk pekerja
Dikatakannya, upaya yang dilakukan tim saat ini adalah terus berkonsultasi dengan kementerian terkait seperti Statistik, Ekonomi Makro Kementerian Perdagangan dan Industri (MKI), dan TradeInvest.
“Kita terus lakukan koordinasi, soal upah minimum sampai saat ini kita masih tetap dengan $150.00, tapi bila ada penelitian baru lihat lagi baru kita bisa mengetahui apakah upah tersebut sesuai dengan kebutuhan saat ini atau tidak,” jelasnya.
Sebelumnya ia juga menjelaskan bahwa, pemerintah Timor-Leste harus memberikan kebijakan ketenagakerjaan untuk menaikkan gaji minimum pekerja dalam dua tahun sekali.
Upah minimum di Timor-Leste ditetapkan sebesar $115,00 per bulan. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 juni 2012 dan merupakan angka yang telah dipertahankan hingga saat ini.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz