iklan

EKONOMI, HEADLINE

Kurangi impor daging babi, WFour – Sreeya perkenalkan cara pemeliharaan hewan babi

Kurangi impor daging babi, WFour – Sreeya perkenalkan cara pemeliharaan hewan babi

WFour dan PT. Sreeya Sewu Indonesia melalui dukungan MDF menggelar lokakarya sehari guna memperkenalkan cara pemeliharaan babi yang baik kepada para peternak di Timor-Leste. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 11 juni 2024 (TATOLI)—Perusahaan ritel, WFour dan PT. Sreeya Sewu Indonesia melalui dukungan MDF (Market Development Facility) memperkenalkan cara pemeliharaan babi yang baik kepada para peternak di Timor-Leste sebagai bagian dari mengurangi impor daging babi dari luar negeri.

Manajer WFour di Timor-Leste, Adi Setyadi menjelaskan melalui lokakarya sehari WFour bersama mitranya ingin memberikan informasi mengenai proses pemeliharaan yang baik bagi para peternak di Timor-Leste sehingga bisa memproduksi lebih banyak daging babi dan menjawab permintaan pasar yang tinggi.

“PT. Sreeya sudah memiliki informasi pengalaman lebih banyak dibandingkan kita. Saya berkeinginan mengadakan lokakarya ini dengan dibantu MDF.  Ini dilakukan agar kita menghasilkan produksi babi untuk dikonsumsi oleh masyarakat seluruh Timor-Leste. Jika semuanya kita produksi di Timor-Leste maka keuntungannya kembali lagi ke masyarakat,” kata  Adi Setyadi di Hotel Timor, selasa ini.

Manajer WFour itu mengungkapkan dengan adanya lokakarya ini akan mencari mitra baru yang mau bekerjasama dalam ternak babi sehingga hasil produksi babi akan menjadi pasokan utama bagi WFour untuk menyediakan daging babi segar.

“Melalui seminar ini saya ingin mencari mitra, nantinya akan kita fasilitasi pakan dan pelatihan pemeliharaan, karena jika dilihat dari segi keuntungan daging babi fresh lebih diminati,” katanya.

Ia berharap dengan adanya lokakarya yang mengundang sebagian pengusaha hewan ternak dari berbagai kotamadya ini bisa membuka peluang bisnis serta memajukan sektor peternakan di Timor-Leste khususnya pada ternak babi.

Sementara, Perwakilan Sreeya Sewu Indonesia, Aming Zarkaise meyakini lokakarya tersebut dapat memberikan pencerahan tentang bagaimana manajemen peternakan babi yang modern.

“Dari sini sekalian kita nanti pulang sudah mendapatkan ilmu pengetahuan yang terbaik, memang saat ini wabah penyakit yang berkembang di mana-mana termasuk di Timor-Leste dan Indonesia serta beberapa negara mengalaminya. Namun,  nanti akan kita dijelaskan vaksin yang baik untuk pencegahan,” jelasnya.

Dilain pihak, Perwakilan MDF, Luisa Cardoso mengungkapkan bahwa MDF hadir untuk mendukung para peternak dalam pencegahan virus yang menjangkit babi melalui kerjasama dengan Kemterian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan di Timor-Leste.

“Sampai saat ini MDF berkolaborasi dengan para peternak dan sekitar 20 individu, serta sebagian adalah perusahaan ternak, meskipun begitu MDF yakin bahwa banyak masalah yang belum terselesaikkan mulai dari pakan, dan pemeliharaan serta genetik babi yang tepat,” ucapnya.

Lokakarya Pemeliharaan Babi dengan Baik ini digelar selama satu hari dan akan dilanjutkan di kotamadya Baucau pada 13 juni 2024 untuk memberikan informasi tentang pemilihan jenis babi yang tepat, persiapan kandang yang ideal, pemberian pakan yang tepat serta pengendalian penyakit. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!