DILI, 04 Juni 2024 (TATOLI)–Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Bendito dos Santos Freitas, mendesak Kedutaan Besar (Kedubes) Timor-Leste di Portugal untuk segera mencari solusi untuk menyelesaikan bentrokan yang terjadi antara pemuda Timor-Leste di Fatima, Portugal, pada minggu (02/06) malam.
Menteri Bendito dos Santos Freitas, mengeluarkan pernyataan berhubungan dengan kekhawatiran anggota Parlemen Nasional dan masyarakat Timor-Leste terkait bentrokan yang terjadi di Fatima, Portugal tersebut.
“Keprihatinan yang disampaikan Anggota Parlemen mengenai insiden yang terjadi antara warga negara Timor-Leste di Portugal, maka MNEK telah mendesak Duta Besar Timor-Leste di Lisboa, untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Menteri MNEK, Bendito melalui siaran pers dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjsama yang diakses Tatoli, selasa ini.
Berita terkait : MNEK khawatirkan bentrokan antara pemuda Timor-Leste di Fatima-Portugal
Ia juga menyatakan, proses investigasi masih berlangsung, Kedubes Timor-Leste di Portugal bersama dengan kepolisian Portugal bekerja sama mencari solusi atas masalah tersebut.
“Duta Besar sedang mencari solusi secara cepat dan memanfaatkan semua saluran untuk dapat segera menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu mekanisme akan mengadakan pertemuan untuk menyatakan permintaan maaf dan berdame antara anggota tersebut,” ujarnya.
Saat ini, Kedubes Timor-Leste di Lisbon Portugal bersama dengan kepolisian setempat dan juga para biarawati di Leiria Fátima tengah mencari solusi untuk masalah tersebut agar dapat mencapai rekonsiliasi antara kelompok pemuda.
Pemerintah juga akan meminta bantuan kepada lembaga-lembaga yang memfasilitasi para pemuda ke Portugal, sehingga mereka bisa bertanggung jawab dan sebelum berangkat ke sana, harus mematuhi hukum dan peraturan negara.
“Namun, proses ini diharapkan akan mencakup harapan bahwa Pemerintah juga harus menemukan solusi untuk lembaga-lembaga yang membawa warga Timor ke Portugal. Mereka juga harus memiliki tanggung jawab moral untuk mempertimbangkan warga tersebut sebelum bekerja, dan harus mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku untuk menerima warga Timor. Kita harus selalu menunjukkan martabat, prinsip dan nilai-nilai hak asasi manusia dan kebebasan,”ujarnya.
Melalui siaran pers itu juga disebutkan bahwa, Kepolisian Portugal hingga kini masih melakukan investigasi terhadap para pemuda dari kedua kelompok. Karena hingga saat ini satu orang pemuda yang meninggal dan lima orang lainnya yang terluka belum teridentifikasi secara detail.
Berita terkait : Bentrokan di Portugal, Assanami minta WNTL di luar negeri lebih bertangung jawab
Menurut media Portugal, https://diariodistrito.sapo.pt menyebutkan konflik tersebut menyebabkan satu orang meninggal di tempat, tiga luka parah yang sudah dipindahkan ke rumah sakit di wilayah tersebut, dan satu luka ringan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz