iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Bentrokan di Portugal, Assanami minta WNTL di luar negeri lebih bertangung jawab

Bentrokan di Portugal, Assanami minta WNTL di luar negeri lebih bertangung jawab

Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Sosial, Menteri Pembangunan Pedesaan dan Perumahan Masyarakat, Mariano Assanami Sabino. Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 04 juni 2024 (TATOLI)— Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Sosial, Menteri Pembangunan Pedesaan dan Perumahan Masyarakat, Mariano Assanami Sabino meminta Warga Negara Timor-Leste (WNTL)  untuk lebih bertangung jawab atas tindakan yang diambil karena sebagai Duta Besar mewakili Timor-Leste di luar negeri.

Hal ini disampaikan Wakil PM Mariano Assanami Sabino terkait dengan bentrokan yang terjadi antara pemuda Timor-Leste di Fatima, Portugal, pada minggu (02/06) malam. Dimana, dampak dari bentrokan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, tiga luka parah dan satu orang terkena luka ringan.

Pemuda yang meninggal dunia adalah WNTL bernama Domingos do Rego, lahir pada 01 desember 1998 (25 tahun) dari Tula-Takeu, kotamadya Aileu.

“Kita mendoakan ada kesadaran bagi para kaum muda bahwa disaat mereka mengangkat kaki dari Timor-Leste, mereka juga jadi Duta Besar untuk mewakili negara kita. Jadi, semua sikap dan kelakukan kita mewakili negara kita,” jelas Wakil PM Assanami usai menghadiri sebuah seminar nasional di kantor Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK), selasa ini.

Berita terkait : MNEK khawatirkan bentrokan antara pemuda Timor-Leste di Fatima-Portugal

Wakil PM yang juga menjabat sebagai Menteri Pembangunan Pedesaan dan Perumahan Masyarakat, mengatakan tindakan para WNTL yang tidak bertangung jawab di daerah wisata religi Fátima akan memberikan pandangan buruk tidak hanya bagi Timor-Leste tetapi bagi tempat itu sendiri yang sudah menjadi tempat ziarah bagi umat katolik dunia.

“Jadi kalian semua yang mewakili negara kita, kecil atau besar pekerjaan kalian tapi kalian adalah pahlawan bagi negara kita. Ini adalah tangungjawab kalian untuk selalu sadar, disiplin dan menunjukan identitas orang Timor mengingat kita juga 99% umat Katolik,” ucapnya.

Saat ini Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) tengah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Timor-Leste di Portugal untuk mencari solusi bagi konflik tersebut serta memantau hasil investigasi dari Kepolisian Portugal guna mengetahui motif utama terjadinya bentrokan.

Menurut media Portugal, https://diariodistrito.sapo.pt  itu bahwa pada minggu dini hari, sebuah pertengkaran hebat antara para pemuda di Avenida de Dom José Alves Correia da Silva di Fátima berakhir dengan tragedi. Pertikaian yang melibatkan para pria berusia antara 20 dan 30 tahun ini mengakibatkan satu orang tewas, tiga luka berat dan satu luka ringan.

André Maurício, selaku Wakil Penanggung Jawab Brigade Pemadam Kebakaran Sukarelawan Fatima, mengatakan bahwa sekitar pukul 01.15 dini hari, para petugas pemadam kebakaran menyadari adanya keributan di dekatnya. Setelah diperiksa, mereka menemukan sekelompok orang, salah satunya tergeletak di tanah dengan luka tusuk. “Dalam radius 300 meter, lebih banyak korban mulai bermunculan,” katanya.

Kematian korban dikonfirmasi di tempat kejadian oleh Kendaraan Medis Darurat dan Resusitasi (VMER) dari Leiria. Jenazahnya dibawa ke Institute of Forensic Medicine di Tomar, sementara korban luka-luka dibawa ke rumah sakit Leiria. Seorang korban luka ringan lainnya menolak untuk dibawa ke rumah sakit.

André Maurício menekankan bahwa orang-orang yang terlibat bukanlah penduduk Fátima dan menghilang dengan cepat, mungkin karena kedatangan pihak berwenang. “Situasi seperti ini tidak biasa terjadi di Fátima,” katanya.

Sementara, kasus tersebut pihak kepolisian Leiria sedang menyelidikinya. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandian Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!