DILI, 03 juni 2024 (TATOLI)– Direktur Jenderal Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Timor-Leste, Francisco Maukura mengatakan kekhawatiran Timor-Leste dan berduka atas bentrokan yang terjadi antara pemuda Timor-Leste di Fatima, Portugal, pada minggu (02/06) malam.
Menurut media Portugal, https://diariodistrito.sapo.pt menyebutkan konflik tersebut menyebabkan satu orang meninggal di tempat, tiga orang luka parah, dan kini dirawat di rumah sakit di wilayah setempat, sementara satu orang mengalami luka ringan.
“Kami terkejut karena bentrokan itu terjadi di Tempat Suci Fatima, tempat yang kami anggap suci. Hal ini mengecewakan kami dan menunjukkan bahwa generasi muda kami kurang memiliki kepekaan dan degradasi moral. Secara umum, ini adalah keprihatinan bagi orang Timor dan tindakan itu merusak citra negara kita di Eropa dan dunia,” kata Francisco Maukura pada Tatoli di kantor MNEK, senin ini.
Ia menginformasikan bahwa setelah kejadian tersebut, MNEK langsung menghubungi kedutaan besar Timor-Leste di Lisbon dan mengakui bahwa telah terjadi bentrokan antara kaum muda di daerah tersebut.
Francisco Maukura menekankan, menurut informasi awal dari misi diplomatik Timor-Leste di Lisboa, dan pihak berwenang Portugis saat ini menahan beberapa kaum muda yang dicurigai terlibat dalam konflik tersebut untuk melakukan penyelidikan.
Ketika ditanya mengenai penyebab konflik tersebut, Ia mengatakan bahwa MNEK terus memantau dengan seksama proses investigasi untuk menentukan penyebab bentrokan antara pemuda Timor-Leste di daerah tersebut.
MNEK saat ini berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda, Olahraga, Seni dan Budaya (MJDAC) dan Kementerian Dalam Negeri, terutama Layanan Migrasi, untuk membuat keputusan akhir tentang para pemuda Timor-Leste yang terlibat dalam konflik tersebut.
Menurutnya para pemuda tersebut harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, semua di bawah hukum, karena pihak berwenang Portugal sedang melakukan investigasi dan hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah Timor-Leste, sehingga pemerintah kedua negara dapat membuat keputusan akhir apakah akan mendeportasi mereka atau tidak.
Menurut media Portugal, https://diariodistrito.sapo.pt itu bahwa pada minggu dini hari, sebuah pertengkaran hebat antara para pemuda di Avenida de Dom José Alves Correia da Silva di Fátima berakhir dengan tragedi. Pertikaian yang melibatkan para pria berusia antara 20 dan 30 tahun ini mengakibatkan satu orang tewas, tiga luka berat dan satu luka ringan.
André Maurício, selaku Wakil Penanggung Jawab Brigade Pemadam Kebakaran Sukarelawan Fatima, mengatakan bahwa sekitar pukul 01.15 dini hari, para petugas pemadam kebakaran menyadari adanya keributan di dekatnya. Setelah diperiksa, mereka menemukan sekelompok orang, salah satunya tergeletak di tanah dengan luka tusuk. “Dalam radius 300 meter, lebih banyak korban mulai bermunculan,” katanya.
Kematian korban dikonfirmasi di tempat kejadian oleh Kendaraan Medis Darurat dan Resusitasi (VMER) dari Leiria. Jenazahnya dibawa ke Institute of Forensic Medicine di Tomar, sementara korban luka-luka dibawa ke rumah sakit Leiria. Seorang korban luka ringan lainnya menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
André Maurício menekankan bahwa orang-orang yang terlibat bukanlah penduduk Fátima dan menghilang dengan cepat, mungkin karena kedatangan pihak berwenang. “Situasi seperti ini tidak biasa terjadi di Fátima,” katanya.
Sementara, kasus tersebut pihak kepolisian Yudisial Leiria sedang menyelidikinya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz