iklan

EKONOMI, HEADLINE

PM Xanana bertolak ke Indonesia, hadiri Bandung Spirit Water Summit

PM Xanana bertolak ke Indonesia, hadiri Bandung Spirit Water Summit

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, senin sore bertolak ke Indonesia untuk menghadiri "Bandung Spirit Water Summit" yang diselenggarakan di Bali. Foto Media GPM

DILI, 20 mei 2024 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão bertolak ke Indonesia pada 20 mei 2024. Kunjungan kerja yang dilakukan Kepala Pemerintah tersebut untuk berpartisipasi dalam “Bandung Spirit Water Summit” yang diselenggarakan pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, selama dua hari terhitung 20-21 mei 2024.

Kehadiran Perdana Menteri Xanana di Forum Air Dunia ke-10 di Bali, atas undangan spesial dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadjimuljo.

The Bandung Spirit Water Summit merupakan rangkaian World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 mei 2024 untuk bersama mencapai aksesi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Hadir juga dalam acara tersebut Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis dan Perdana Menteri Republik Korea Selatan, Han Seung-soo.

Dalam siaran pers dari Kabinet Perdana Menteri disebutkan bahwa pada tahun 2025, akan diperingati 70 tahun konferensi Bandung. Pada tahun 2024, satu tahun sebelum peringatan ke-10 Forum Air Dunia, diadakan di Bali.

Ini menjadi kesempatan istimewa dan lebih baik bagi para pemimpin saat ini dan mantan pemimpin dari negara-negara di Asia dan Afrika untuk bertemu dan melakukan dialog politik tingkat tinggi, sehingga dapat membentuk inti diskusi lain dalam forum ini.

Dialog ini bertujuan untuk membuat kerangka yang juga membahas rencana utama dalam mengatasi masalah air di negara-negara bagian selatan dunia, berdasarkan semangat Bandung dan mengembangkan rute yang berfokus pada implementasi rencana dan kebijakan.

Selain itu, juga akan didedikasikan untuk mengeksplorasi praktik dalam mencari solusi untuk masalah yang terkait dengan air, makanan, energi, dan kualitas hidup, serta layanan kerjasama untuk asosiasi topik termasuk fasilitas interaksi antara komunitas dalam pembuatan kebijakan profesional, ilmu dan teknologi.

Hasil dari forum ini akan menginspirasi pembicaraan lanjutan dalam peringatan Konferensi Bandung ke-70, sehingga dapat menyumbang secara kolektif pada proses pembangunan perdamaian yang komprehensif dan meliputi di sektor perairan.

Melihat kembali kebelakang, bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Afrika telah memainkan peran penting dan fundamental dalam pendekatan terhadap isu-isu global di masa lalu, dengan upaya mereka, tidak diragukan lagi, memiliki relevansi besar terhadap pendekatan terhadap isu-isu yang terjadi di dunia saat ini.

Pada april 1955, Konferensi Afrika-Asia diadakan di Bandung, Indonesia. Konferensi ini mengadopsi 10 Prinsip Koeksistensi Pasifik, yang didasarkan pada semangat Bandung yang didukung oleh komitmen daerah-daerah dengan pengakuan saling menghormati, toleransi, dan menghargai keragaman.

Pada april 2005, dalam rangka peringatan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika, semangat ini ditegaskan dalam Deklarasi Kemitraan Strategis Asia-Afrika yang baru, dan Kemitraan Strategis Asia-Afrika yang baru (NAASP) didirikan sebagai kerangka untuk implementasi tindakan konkret.

Para pemimpin regional itu mengeluarkan Deklarasi Bersama Pemimpin Asia-Afrika tentang Tsunami, gempa bumi dan bencana alam lainnya, menunjukkan tekad kolektif untuk memperkuat perangkap Sul-Sul dan persiapan untuk bencana alam, yang menguatkan sekuen dari gempa bumi.

Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmão akan menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi dengan tema “Air dan Damai” pada 21 mei 2024.

Tema ini juga akan memiliki pembicara tamu seperti Presiden Costa Rica, Rodrigo Chaves Robles, Presiden Republik Demokratik Kongo, Félix Tshisekedi, Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen, Mantan Presiden Sri Lanka, Chandrika Kumaratunga, Mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, Mantan Perdana Menteri, Kanada Kim Campbell, Mantan Perdana Menteri Senegal, Aminata Touré, Presiden ke-77 dari Sidang Umum PBB, Csaba Kõrösi, Sekretaris Eksekutif, Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Eropa (UNECE) Tatiana Molcean, dan Direktur Jenderal Wakil Ilmu Pengetahuan Alam UNESCO, Lídia Arthur Brito.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan membuka Konferensia Bandung Spirit Water Summit, dan dalam acara pembukaan tersebut juga akan ada pidato dari Presiden Bank Pembangunan Asia, Masatsugu Asakawa, perwakilan PBB, pidato utama dari Raja Belanda, Willem-Alexander, dan pidato dari Kaisar Jepang, Naruhito.

Perdana Menteri beserta delegasi melakukan perjalanan ke Denpasar-Indonesia untuk berpartisipasi dalam rapat tingkat tinggi tersebut hingga Rabu (23/05/2024), dan pada Jumat (24/05) melanjutkan perjalanan luar negeri ke Antigua Barbuda (pulau di Amerika Latin).

Kunjungan ke Antigua Barbuda untuk berpartisipasi dalam Konferensi Internasional ke-IV tentang Negara-negara Kepulauan Kecil yang Sedang Berkembang (Small Island Developing States – SIDS4). Kepala Pemerintahan dan delegasi akan kembali ke Timor-Leste pada hari Minggu (02/06/2024).

Konferensi Internasional keempat tentang SIDS4 akan diselenggarakan pada tanggal 27 hingga 30 Mei 2024 di St John’s, Antigua dan Barbuda, di bawah tema besar “Memetakan arah menuju kemakmuran yang tangguh.”

Konferensi ini akan berupaya menilai kemampuan SIDS untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, termasuk Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Konferensi ini akan menghasilkan dokumen hasil politik yang disepakati antarpemerintah, terfokus, berwawasan ke depan, dan berorientasi pada tindakan. 

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!