DILI, 09 mei 2024 (TATOLI)— Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão meminta Bank Sentral Timor-Leste (BCTL -portugis) untuk meningkatkan sosialisasi pada masyarakat untuk mengenalkan uang koin centavos milik Timor-Leste.
Demikian hal itu disampaikkan Gubernur BCTL, Helder Lopes usai bertemu Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão untuk melaporkan kinerja kerja BCTL. Pertemuan dilakukan di kantor pemerintah, kamis ini.
Dalam pertemuan tersebut, BCTL melaporkan sirkulasi uang koin centavos palsu di Timor-Leste khususnya untuk 0,50 Centavos seri 2023.
Berita terkait : Koin 0,50 Centavos Timor-Leste dipalsukan, BCTL imbau masyarakat lebih teliti
“Kami mendapatkan arahan dari PM Xanana yang meminta BCTL melakukan sosialisasi lebih baik tentang bagaiman mengedukasi masyarakat untuk mengenal koin 0,50 Centavos. Terkait koin palsu, saat ini otoritas terkait berupaya untuk mengindentifikasi para pengedar uang koin palsu,” jelas Helder Lopes.
Sebelumnya, pada 08 maret 2024, BCTL telah mengidentifikasi sirkulasi uang koin 0,50 Centavos (Sen) seri 2013 sebanyak 320 koin palsu dengan nilai $160, tetapi hanya berselang dua bulan BCTL berhasil mengumpulkan 800 koin palsu setara $400.
“Sampai hari ini BCTL sudah mengidentifikasi uang koin 0,50 centaovs palsu seri 2023 sebanyak 800 atau setara $400,” ungkapnya.
Disebutkan karakter uang koin 0,50 centavos memiliki ukuran berdiameter 25mm, ketebalan 1.99mm, berat 6.5g, yang diproduksi dengan seri 2003, 2004, 2005, 2006, 2011, 2013 dan 2017. Koin 0,50 Centavos khususnya untuk seri 2013 telah disirkulasikan sebanyak 7052 koin dengan nilai $3,526.00.
Berita terkait : BCTL : Digunakan atau tidak, koin 0,01 Centavos tetap miliki nilai
BCTL sendiri telah mengambil tiga metode dalam menanggani peredaran koin palsu tersebut mulai dari menginformasikan pada publik tentang peredaran koin palsu, dan meminta kerjasama masyarakat dalam melaporkan koin palsu pada otoritas lokal, kepolisian atau instansi perbankan, serta sosialisasi tentang pengenalan koin Centavos.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
