DILI, 08 mei 2024 (TATOLI)— Kepala Perwakilan JICA (Badan Kerjasama Internasional Jepang), Ito Mimpei meminta para relawan dari program Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV) untuk menunjukan karakter sesunguhnya orang Jepang selama bertugas di Timor-Leste.
Ito Mimpei menyampaikkan hal ini dalam sebuah pertemuan yang dilakukan oleh para relawan untuk mempresentasikan kinerja mereka selama satu tahun berada di Timor-Leste.
“Saya memiliki beberapa permintaan hari ini. Saya ingin para relawan JICA menunjukkan sisi baik orang Jepang, seperti menghormati orang lain, menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan, ketepatan waktu dan lainnya,” jelas Ito Mimpei dalam acara presentasi JICA Volunteers di Timor Plaza, rabu ini.
Berita terkait : Jepang akan kirim tujuh relawan bantu kembangkan pendidikan jasmani Timor-Leste
Ia menjelaskan, JICA telah memulai kembali program relawan JICA sekitar setahun yang lalu dimana sejak saat itu, jumlah relawan JICA bertambah menjadi 22 orang, dan secara bertahap kegiatan JICA menjadi lebih aktif.
“Target kami adalah untuk mencapai 30 relawan pada akhir tahun fiskal ini. Hari ini, empat orang relawan mempresentasikan perkembangan kegiatan dan tantangan yang mereka hadapi. Saya ingin kalian mencapai sesuatu, meninggalkan sesuatu di Timor-Leste, waktunya singkat. Jadi, gunakanlah waktu yang tersisa dengan bijaksana,” pintanya.
Relawan JICA, Kodai Furuno yang bertugas di Federasi Shonrinji Kempo Timor-Leste (FSKTL) mengakui banyak tantang yang dihadapi mulai dari perbedaan budaya, komunikasi yang diharuskan mengunakan bahasa Tetun dan disiplin waktu tetapi mengakui kemauan orang Timor yang sangat tinggi untuk belajar.
“Saya sudah setahun disini, tinggal satu tahun lagi sebelum saya selesai. Motivasi orang Timor untuk belajar sangat besar dan saya berusaha untuk belajar Tetun untuk bisa berkomunikasi dengan baik,” jelasnya.
Wakil Ketua FSKTL, Francisco Amaral da Silva juga berterima kasih pada JICA yang sudah mengirimkan relawan untuk memberikan pelatihan bagi para olaragawan Shonrinji Kempo.
“Kami dari federasi sangat berterima kasih atas dukungan ini karena pada tahun lalu Shonrinji Kempo mampu meraih tiga medali di luar negeri. Ini adalah sebuah pencapaian. Saya akui memang perbedaan budaya ada tetapi saya jamin para olahragawan Shonrinji Kempo selama ini terus berlatih dengan disiplin,” ucap Francisco Amaral da Silva.
Berita terkait : 21 pelajar ikut kursus Bahasa Jepang di Yayasan CQR
Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste, Yuki Sakai mengapresiasi metode pembelajaran yang dibawakan oleh para relawan dan berharapa meskipun dengan tantangan yang dihadapi di lapangan bisa dilewati dan bisa memberikan contoh baik bagi orang Timor.
Pada acara tersebut juga dilakukan presentasi dari relawan JICA lainnya seperti Yumi Akaike di Fakultas Pendidikan, Seni dan Humaniora – UNTL, Asuka Yamamoto sebagai guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas SCJ Becora, Seito Kai sebagai pelatih Sepak Bola di Pusat Pelatihan Pemuda Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz