iklan

INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

21 pelajar ikut kursus Bahasa Jepang di Yayasan CQR

21 pelajar ikut kursus Bahasa Jepang di Yayasan CQR

Guru Bahasa Jepang di Yayasan CQR, Chihiro Niwa foto bersama dengan Pelajar Kursus Bahasa Jepang. Foto Media Yayasan CQR

DILI, 11 april 2022 (TATOLI)— Sebanyak 21 pelajar mengikuti kursus Bahasa Jepang di Yayasan Centro Quesadhip Ruak (CQR). Mereka memulai kembali program kursus untuk level pertama yang dimulai tahun ini.

Guru Bahasa Jepang di Yayasan CQR, Chihiro Niwa mengatakan sejak adanya pandemi pada  2020, CQR mengalami kendala untuk proses pengajaran. Tetapi, setelah adanya kelonggaran dan penurunan angka Covid-19, kursus bahasa Jepang kembali dibuka untuk tahun 2022.

“Saat ini kami memiliki waktu untuk memulai kembali pada level pertama dan minggu depan setelah Pemilihan Presiden  putaran kedua, kita akan melakukan pertemuan pertama sebagai pengenalan sebelum memulai kursus,” kata Chihiro Niwa secara esklusif pada Tatoli di Casa Cidadania CQR, Colmera.

Berita terkait : Leonito Noronha, pelajar CQR terpilih ikut pelatihan pertanian di Jepang

Proses registrasi untuk kursus tersebut telah ditutup pada 08 april 2022. Yayasan CQR telah mendaftarkan 21 pelajar yang siap untuk mengikuti kursus Bahasa Jepang selama enam (6) bulan untuk level pertama.

Selain itu, katanya, CQR saat ini memiliki sekitar 35 pelajar yang aktif pada kursus Bahasa Jepang, level pertama dengan 21 pelajar baru, level Kedua  dengan sepuluh 10 pelajar dan untuk level Ketiga hingga saat ini ada lima orang.

Guru Bahasa Jepang itu pun menjelaskan, meskipun pada awal banyak pelajar yang berantusiasme untuk mengikuti kursus tersebut tetapi tidak banyak yang bertahan sampai menyelesaikannya.

“Banyak orang yang ingin datang dan ikuti kursus tetapi banyak yang tidak melanjutkan kursus sampai selesai. Kadang hasilnya hanya 50% yang berhasil dari angka awal pendaftaran. Kadang tidak sampai 50%,” katanya.

Yayasan CQR mulai membuka kursus Bahasa Jepang sejak 2018 dan sampai saat ini telah memiliki 74 kaum muda yang telah lulus. Kursus tersebut menyediakan tiga level berbeda dimana setiap level memakan waktu enam bulan.

Meskipun begitu, biaya untuk kursus ini sendiri hanya $5 perbulan untuk satu orang dan pengajarnya adalah sukarelawan Jepang yang ingin meningkatkan pengetahuan kaum muda TL tentang bahasa Jepang.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!