iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, DILI, HEADLINE

WHO terus imbau wilayah Asia Tenggara termasuk Timor-Leste cegah hepatitis B

WHO terus imbau wilayah Asia Tenggara termasuk Timor-Leste cegah hepatitis B

Foto google

DILI, 19 januari 2024 (TATOLI)—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di mengimbau Wilayah Asia Tenggara (SEARO) yang terdiri dari 11 negara termasuk Timor-Leste untuk terus mencegah virus Hepatitis B.

“Mengendalikan hepatitis secara terus-menerus merupakan inisiatif kesehatan publik di WHO Wilayah Asia Tenggara yang terdiri dari 11 negara, dan menjadi tempat tinggal bagi seperempat populasi dunia,” kata Direktur Regional WHO untuk Wilayah Asia Tenggara (SEARO), Dr Poonam Khetrapal Singh melalui siaran pers yang diakses Tatoli.

Berita terkait : Hari Hepatitis Sedunia, WHO-Kemenkes akan luncurkan skrining virus hepatitis B

Disebutkan, saat ini diperkirakan Wilayah Asia Tenggara memiliki 60 juta penduduk, yang hidup dengan hepatitis B kronis. Dimana, 218.000 orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B dan C. Hanya 10% penduduk yang memenuhi syarat untuk pengobatan antivirus tersebut yang mengetahui kondisi mereka dan sekitar 5%, yang hanya menerima perawatan.

Pada tahun 2016, Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Regional Asia Tenggara mendukung tujuan regional pengendalian hepatitis B dengan target mengurangi prevalensi hepatitis B menjadi kurang dari 1% di antara anak-anak berusia minimal 5 tahun.

“Vaksin hepatitis B, sebagai bagian dari imunisasi pentavalen, telah dimasukkan dalam jadwal imunisasi anak nasional di semua negara di kawasan ini, dengan tiga dosis vaksin ini diberikan kepada anak-anak selama tahun pertama kehidupan mereka. Delapan negara di kawasan ini juga mempunyai kebijakan untuk memberikan dosis vaksin Hepatitis B pada bayi yang baru lahir,” ujarnya.

Kawasan ini mengalami kemajuan yang baik dalam meningkatkan cakupan imunisasi imunisasi pentavalen hingga tahun 2019. Namun, terdapat penurunan cakupan di beberapa negara Kawasan pada tahun 2020 dan 2021 setelah pandemi COVID-19.

Berita terkait : Berantas Hepatitis di Timor-Leste, Kemenkes dan WHO luncurkan HNSP

Dr. Khetrapal Singh mengatakan negara-negara juga perlu fokus pada peningkatan dosis vaksin hepatitis B saat bayi baru lahir yang penyerapannya relatif lambat dengan perkiraan cakupan hanya 58% di Wilayah ini pada tahun 2022.

“Hepatitis harus dicegah dan diobati. Selain vaksinasi, upaya berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan tindakan pencegahan lainnya seperti injeksi yang aman, pencegahan dan pengendalian infeksi dan darah yang aman,” kata Direktur Regional itu.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!