DILI, 25 juli 2023 (TATOLI)— Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Juli. Menjelang peringatan hari internasional itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akan meluncurkan skrining pada penyakit hepatitis B dan C.
Peluncuran skrining hepatitis B dan C dilakukan untuk memastikan bahwa pasien yang hidup dengan penyakit hepatitis B dan C kronis mendapatkan pengobatan yang tepat.
Perwakilan WHO untuk Timor-Leste, Arvind Mathur, mengatakan pihaknya telah menyarankan pada Kemenkes untuk meluncurkan Layanan Skrining dan Pengobatan Hepatitis pada Hari Hepatitis Sedunia. “Layanan ini pertama-tama akan tersedia untuk setidaknya 1.000 pasien,” tuturnya.
“Yang sangat penting untuk disadari adalah bahwa pengobatan untuk hepatitis B dan C sekarang sudah tersedia. Jadi kita akan mulai dengan pengobatan yang tersedia di HNGV (Rumah Sakit Nasional), tetapi juga akan tersedia di rumah sakit regional dan rumah sakit rujukan,” jelas Arvind Mathur pada Tatoli secara eksklusif.
Ia mengatakan bahwa pasien yang dinyatakan positif mengidap hepatitis akan menerima pengobatan yang tepat, termasuk obat antivirus.
Untuk memerangi hepatitis dan penyakit menular lainnya, WHO dan Kemenkes telah mengembangkan rencana strategis terpadu untuk pencegahan, pengendalian, dan pengelolaan hepatitis, HIV, dan infeksi menular seksual.
Arvind Mathur mendorong orang-orang yang menunjukkan gejala hepatitis termasuk kehilangan nafsu makan, perubahan warna kuning pada urin, keringat, demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, mata menjadi kuning, dan penyakit kuning untuk melakukan pengobatan di rumah sakit.
“Sekali lagi, pengobatan untuk Hepatitis B dan C sekarang sudah tersedia. Jadi, sangat penting untuk memeriksakan diri,” katanya.
Menurutnya, Timor-Leste perlu melakukan skrining terhadap semua darah untuk mengetahui apakah ada hepatitis atau tidak.
Virus hepatitis A menyebabkan peradangan akut pada hati yang hampir selalu membaik dengan sendirinya. Sementara itu, Hepatitis B adalah infeksi hati yang serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Bagi kebanyakan orang, hepatitis B bersifat jangka pendek, juga disebut akut, dan berlangsung kurang dari enam bulan.
Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, yang kadang-kadang menyebabkan kerusakan hati yang serius. Virus hepatitis C (HCV) menyebar melalui darah yang terkontaminasi.
Mathur mengatakan WHO dan Kementerian Kesehatan juga akan meluncurkan pedoman untuk pencegahan dan pengobatan hepatitis B dan C kronis pada Hari Hepatitis Sedunia.
Hingga saat ini, Timor-Leste telah mengidentifikasi sejumlah besar kasus hepatitis melalui donor darah dan skrining ibu hamil.
Sementara, Peringatan Hari Hepatitis Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan virus hepatitis, yang menyebabkan peradangan hati dan mengakibatkan penyakit parah, termasuk kanker hati.
Berdasarkan laman resmi WHO yang diakses Tatoli, menyebutkan peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023 mengusung tema “One Life, One Liver” yang artinya “Satu Kehidupan, Satu Hati”. Tema ini mengajak masyarakat agar lebih waspada terhadap hepatitis karena penyakit ini dapat menghancurkan satu nyawa dan satu hati yang dimiliki setiap manusia.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz