DILI, 14 november 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (MAPPF) dalam usulan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 akan memberikan prioritas pada peningkatan produksi dalam negeri untuk menghadapi kerawanana pangan.
“Pertama, pertimbangkan produksi petanian. Kedua, bagaimana meningkatkan produksi peternakan. Ketiga, meningkatkan produksi ikan. Keempat, untuk melindungi hutan kita. Ini hal-hal yang kita fokuskan pada tahun 2024,” kata Menteri MAPPF, Marcos da Cruz secara eksklusif pada Tatoli.
Berita terkait : Bangladesh berkomitmen bantu Timor-Leste lawan kerawanan pangan
Selain itu, dia mengatakan, prioritas untuk tahun depan sangat penting untuk membeli traktor guna mendukung petani dalam meningkatkan produksi di lahan pertanian.
“Traktor sangat penting untuk pengembangan pertanian. Butuh pemeliharaan traktor yang sudah ada dan akan membeli traktor untuk tahun ini, karena proses lelang masih berjalan. Pada tahun depan, kami akan membeli 25 traktor lagi untuk mendukung petani dalam meningkatkan produksi,” katanya.
Menurut Indeks Kelaparan Global (IKG), pada tahun 2023, Timor-Leste masuk dalam kategori peringatan serius dengan tingkat kekurangan pangan yang tinggi di wilayah Asia Tenggara dengan skor 29,9. Dimana, Timor-Leste menempati peringkat 112 dari 125 negara dalam masalah malnutrisi, kekurangan gizi, stunting, dan kematian bayi.
IKG menempatkan Timor-Leste sebagai salah satu dari 14 negara di seluruh dunia yang menghadapi kelaparan parah setelah Mozambik, Afghanistan, Haiti, Sierra Leone, Liberia, Guinea Bissau, Chad, Niger, Lesotho, Congo, Yaman, Madagaskar dan Republik Afrika Tengah.
Berita terkait : Hasil sementara IPC: 20% masyarakat Timor-Leste alami kerawanan pangan
Peringkat ini juga menempatkan Timor-Leste di posisi kedua dari negara-negara Asia Tenggara setelah Laos dan di depan negara-negara seperti Indonesia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz