DILI, 09 november 2023 (TATOLI)— Peraih Nobel Perdamaian dan juga sebagai Presiden Republik Timor-Leste, Jose Ramos Horta menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya korban konflik militan Palestina Gaza dengan Israel.
“Di Gaza banyak kuburan anak-anak dan perempuan. Apa yang kita saksikan di Gaza adalah kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan,” tulis Presiden Horta di media sosial facebook miliknya (Jose Ramos Horta) yang diakses Tatoli, kamis ini.
Di media sosial miliknya itu, Presiden Horta menyampaikan dukungan Timor-Leste kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres untuk bersama-sama menegakan kedamaian.
Berita terkait : Horta : Perang Israel-Hamas jadi kekhwatiran dunia
“Timor-Leste berdiri bersama rakyat Palestina, untuk mewujudkan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut untuk sebuah Negara Palestina yang berdaulat berdasarkan perbatasan tahun 1967. Begitu juga, Israel juga memiliki hak yang sama untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan,” tulis Presiden Horta.
Berdasarkan update CNN International, Rabu (09/11/2023) malam disebutkan angka korban dari Gaza, Palestina terus bertambah hingga menembus 10.500 orang.
Berdasarkan update CNN International, rabu (09/11/2023) malam, Angka korban di Gaza terus bertambah. Dari data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, 10.568 orang tewas karena serangan Israel sementara 4.324 luka-luka.
Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Namun hingga kini, Israel mengatakan tidak akan melakukan gencatan senjata. Sementara, di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.
Serangan pertama Hamas Palestina pecah pada Sabtu (7/10/2023) dini hari. Faksi Palestina tersebut memulai serangan multi-cabang sekitar pukul 06:30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang ditujukan hingga Tel Aviv dan Yerusalem, beberapa diantaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam bangunan.
Baku tembak terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan Hamas di setidaknya terjadi 22 lokasi Israel.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
