DILI, 26 september 2023 (TATOLI)— Komite Pengarah Proyek (PSC) yang dipimpin AND (Otoritas Nasional untuk Memerangi Perubahan Iklim) hari ini kembali melakukan diskusi tentang pentingnya sektor kesehatan bagi pelaksanaan proyek Early Warming Systems (EWS).
Ketua AND, Pedro Godinho Dos Santos Marcal da Costa menjelaskan kegiatan ini berkolaborasi dengan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) serta Dana Anak PBB (UNICEF) dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara komunitas iklim dan kesehatan di Timor-Leste.
Kegiatan ini akan memberikan dukungan teknis kepada para ahli di bidang meteorologi, klimatologi (DNMG-Direktorat Meteorologi dan Geofisika Nasional), kesehatan masyarakat, dan epidemiologi melalui pendirian Kelompok Kerja Nasional Iklim dan Kesehatan (GTNKS).
“Ini akan mengetahui risiko kesehatan yang terkait dengan iklim di Timor-Leste, mengidentifikasi informasi tentang iklim dan kebutuhan layanan kesehatan, termasuk kesenjangan dalam penggunaan data, informasi, dan penyediaan layanan yang berkelanjutan,” jelas Ketua AND kepada wartawan di Tower Conference Room Fatuhada, selasa ini.
Selain itu untuk meningkatkan kapasitas DNMG untuk merespons kebutuhan sektor kesehatan yang spesifik.
Sementara, Direktur Nasional Kesehatan Masyarakat, Filipe de Neri Machado mengungkapkan perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan masyarakat. Dampak ini meliputi peningkatan suhu global, polusi udara, perubahan pola hujan, kejadian bencana alam, dan perubahan ekosistem.
“Ada beberapa penyakit yang diketahui timbul akibat perubahan iklim salah satunya yang tertinggi adalah pernapasan/ infeksi saluran pernapasan akut dimana pada tahun 2022 terdapat 325.442 laporan di seluruh teritori,” katanya.
Perubahan iklim memiliki dampak yang kompleks dan luas terhadap kesehatan manusia, tetapi ada beberapa penyakit yang timbul akibat perubahan iklim terdiri dari penyakit menular, pernapasan, penyakit air terkait, penyakit kulit, serta penyakit mental.
Selain itu, Kepala Penasihat Teknis UNEP di Timor-Leste, Simanchal Pattnaik meyakini bahwa perubahan iklim telah menjadi salah satu isu global yang paling mendesak saat ini. Dampak dari perubahan iklim tidak hanya terbatas pada lingkungan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan manusia.
Kehadiran proyek EWS bertujuan untuk membangun layanan informasi iklim yang mencakup lautan dan Multi-Hazard Early Warming Systems (MHEWS) berbasis dampak untuk sektor (termasuk kesehatan, pertanian, pengurangan risiko bencana, pengelolaan air dan lingkungan) dan masyarakat di Timor-Leste.
EWS adalah proyek senilai USD 21,7 juta, dipimpin oleh UNEP dan didanai oleh Dana Iklim Hijau (GCF), dari total dana $21,7 juta tersebut dan AND telah mendapatkan dukungan sebesar $4 juta yang digunakan untuk pelatihan, kebutuhan perbaikan antena dan pembelian alat-alat untuk peringatan dini.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz