iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Pelabuhan Dili siap dibangun kembali, diperkirakan telan biaya hingga $100 juta

Pelabuhan Dili siap dibangun kembali, diperkirakan telan biaya hingga $100 juta

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Tom Daley menyerahkan sebuah rencana studi kelayakan Pelabuhan Dili yang akan dibangun kembali kepada Menteri Keuangan, Rui Gomes di Pelabuhan Dili, Kolmera, Dili, selasa (28/04). Foto Tatoli /Egas Cristóvão

DILI, 28 maret 2023 (TATOLI)—  Pemerintah Timor-Leste (TL) menerima studi kelayakan dari USAID (Badan Pembangunan Amerika Serikat) tentang rencana pembangunan kembali pelabuhan Dili menjadi pusat ekonomi serba guna yang diperkirakan akan menelan biaya hingga mencapai  $100 juta.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Tom Daley menyerahkan sebuah rencana yang didukung AS untuk mengubah pelabuhan lama Dili menjadi pusat ekonomi serba guna kepada Menteri Keuangan (Menkeu), Rui Gomes dan Menteri Transportasi dan Komunikasi (MTK), Jose Agustinho da Silva.

Menkeu, Rui Gomes menambahkan setelah adanya penyerahan ini Pemerintah akan memulai membuka proses tender yang akan memakan waktu lama mengingat proyek tersebut bersifat PPP (Public-private partnerships).

“Menurut studi yang ada dapat memakan biaya dari $80 juta hingga $100 juta tetapi ini adalah perkiraan kita, namun akan melihat kedepannya setelah dilakukan tender,” jelas Menkeu, Rui Gomes di di Pelabuhan Dili, selasa ini.

Berita terkait : Pelabuhan Dili akan dibangun kembali melalui Proyek Tourism for All

Rencana Pelabuhan Dili yang baru akan memanfaatkan modal swasta melalui PPP untuk merevitalisasi koridor perkotaan di lokasi pelabuhan lama untuk menghasilkan pendapatan dan kesempatan kerja bagi Timor-Leste.

Pemerintah ingin agar Pelabuhan Dili menjadi pintu pariwisata yang diperkirakan dapat melayani turis lebih dari 200.000 pada 2030, dan membuka lapangan kerja bagi 15.000 orang, serta menambah pendapatan negara hingga $150 juta setiap tahun.

Menteri Jose Agustinho da Silva menyebutkan berinvestasi dalam revitalisasi Pelabuhan Dili akan mengubah kawasan tepi laut dan menghasilkan ribuan lapangan kerja, termasuk dalam konstruksi dan pembangunan perkotaan.

“Sebagai permata mahkota Dili dengan pemandangan Pulau Ataúro yang menakjubkan, Pelabuhan Dili menghadirkan peluang besar untuk menciptakan nilai ekonomi dan memajukan pembangunan, dan saya berterima kasih atas dukungan AS atas pekerjaan kami untuk merevitalisasi pelabuhan tersebut,” katanya.

Pada tahun 2019, USAID menandatangani perjanjian dengan Otoritas Pelabuhan Timor-Leste untuk memulai konsep pembangunan kembali Pelabuhan Dili. Melalui Tourism for All, USAID yang mengerjakan studi pendahuluan yang disetujui oleh Dewan Menteri pada september 2022.

USAID mendanai studi kelayakan, peta jalan pengadaan, dan studi pelingkupan dampak lingkungan/sosial untuk pembangunan yang diperkirakan bernilai $100 juta.

Sementara, Kuasa Usaha Kedubes AS, Tom Daley mengatakan sektor swasta adalah mitra penting dalam pembangunan Timor-Leste, dan AS berkomitmen untuk mendorong keterlibatan sektor swasta sebagai bagian dari rencana tersebut.

“Pembangunan Pelabuhan Dili adalah contoh yang bagus tentang bagaimana sektor publik dan swasta dapat berkolaborasi untuk merevitalisasi salah satu lokasi paling ikonik di Timor-Leste untuk memperluas kemakmuran ekonomi bagi rakyat Timor-Leste,” paparnya.

Melalui Proyek Tourism for All USAID, Amerika Serikat telah mendukung Pemerintah Timor-Leste untuk mengembangkan sektor pariwisatanya dengan memamerkan kekayaan warisan budaya dan lingkungan alamnya yang masih asli.

Komponen proyek inti adalah untuk merangsang investasi swasta dan mendorong kesinambungan jangka panjang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan tujuan diversifikasi.

Hadir dalam acara penyerahan studi kelayakan tersebut adalah, Menteri  Koridantor Bidang Ekonomi, Joaquim Amaral, Perwakilan dari Otoritas Pelabuhan Timor-Leste (APORTIL -tetun), ANAS (Otoritas Nasional Air dan Sanitasi), ANC (Otoritas Nasional Komunikasi), TradeInvest Timor-Leste dan lainnya.

Diketahui sejak tahun 2000 USAID telah memberikan lebih dari $323 juta bantuan kepada Timor-Leste dan membantu membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan memperluas peluang ekonomi bagi perempuan dan pemuda, serta memperkuat sektor swasta di sektor pertumbuhan utama, dan memungkinkan lingkungan untuk pertumbuhan sektor swasta. 

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!