DILI, 27 maret 2023 (TATOLI)— Sekretariat Negara urusan Lingkungan (SEA -tetun) bersama Otoritas Nasional Perizinan Lingkungan (ANLA -tetun) telah memberikan sertifikat izin lingkungan pada 44 proyek yang akan dipegang oleh perusahaan swasta dan pemerintah.
Sekretaris Negara SEA, Demétrio do Amaral mengatakan izin lingkungan bertujuan untuk menjamin standar keberlanjutan pembangunan sektor di negeri ini.
“Sertifikat izin lingkungan akan mendukung kesadaran perusahaan nasional dan internasional terhadap pelaksanaan proyek yang tidak berisiko tinggi dan berdampak merusak sektor lingkungan. Tidak akan berdampak lebih pada kesehatan masyarakat,” jelas Demétrio do Amaral di Acait, senin ini.
Ia menambahkan, seluruh kegiatan pembangunan proyek tersebut sebagian besar tentunya berdampak pada sektor lingkungan. Lisensi diberikan untuk membantu perusahaan harus sangat berhati-hati untuk melaksanakan setiap proyek yang tidak merusak alam dan lingkungan.
Ketua ANLA, António Lelo Taci mengatakan ada 44 proyek yang diberikan sertifikat izin lingungan dimana 30 untuk proyek baru dan 14 adalah pembaruan izin untuk proyek lama.
“Dari 44 proyek tersebut ada dua perusahaan yang sedang melaksanakan mega proyek seperti proyek Dili Drainage System yang menjadi tanggung jawab BTL (Be’e Timor-Leste) dan Timor Plaza,” ujarnya.
Sertifikat yang diberikan pada setiap proyek terbagi dalam tiga kategori dimana kategori A (4), kategori B (4) dan kategori C (36).
António Lelo Taci menyebutkan, empat proyek untuk kategori A dari perusahaan seperti Dili Drainage Infrastructure Upgrading Project (DDIUP), Dili Development Company, Lda, Pelican Paradise dan Heineken. Teruntuk kategori B sendiri terdiri dari Discovery, Austin Beverage S.A., Hiuan Mei dan Aitutu.
Wakil Ketua Kedua BTL, Elisabeth Amaral mengatakan, izin yang diberikan untuk proyek DDIUP, dalam mendukung implementasi proyek yang didanai oleh Pemerintah dan Millennium Challenge Cooperation (MCC) senilai lebih dari $400 juta.
“Ini adalah proyek besar yang membutuhkan koordinasi terpadu antara pemerintah terkait dalam mengimplementasikan proyek ini,” ujarnya.
Perwakilan Dili Development Company, Lda (DDC), Tony Jape berterima kasih kepada ANLA, karena di Timor-Leste, proses perizinan sangat baik dan cepat dilakukan, dibandingkan dengan beberapa negara lain yang bisa memakan waktu lama.
Diketahui, sejak januari hingga maret 2023, ANLA telah membagikan Sertifikat Izin Lingkungan untuk 113 proyek yang terdiri dari 67 proyek baru dan 46 pembaruan sertifikat. Proses memberikan sertifikat sejak 2019 hingga 2022 mencapai 740 proyek.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz