DILI, 21 maret 2023 (TATOLI)— CAFI (Dewan Administrasi Dana Pembangunan) hari menggelar seminar nasional dengan tema merefleksikan 20 tahun pembangunan infrastruktur di Timor-Leste sesuai kualitas, ketangguhan dan keberlanjutan guna mendapatkan rekomendasi dan solusi untuk penerapannya di masa depan.
Wakil Perdana Menteri, José Maria dos Reis sekaligus Ketua CAFI mengatakan tujuan untuk merefleksikan kebijakan infrastruktur publik selama 20 tahun pembangunan negara ini, mendiagnosis kegagalan dalam lingkup implementasi dari sektor ini untuk meramalkan dan merekomendasikan reformasi di masa depan.
“Ini untuk meningkatkan tingkat kualitas infrastruktur, membangun infrastruktur yang tangguh, disesuaikan dengan karakteristik wilayah, kebutuhan penduduk dan kegiatan ekonomi, untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif serta peningkatan yang efektif terhadap kinerja sektor infrastruktur ini,” jelas Wakil PM dalam pembukaan seminar nasional di Kementerian Keuangan, selasa ini.
Dijelaskan, pada Pemerintahan Konstitusional pertama (2002-2005) anggaran yang ada untuk pendanaan masa tiga tahun sekitar $ 238.900.000,00 (dua ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus ribu dolar Amerika), dengan 11% dialokasikan untuk sektor infrastruktur, yaitu untuk pelaksanaan proyek-proyek yang telah ditentukan oleh Pemerintah Konstitusional Pertama dan untuk pelaksanaan program dan proyek prioritas.
Sebagai bangsa muda yang kedaulatan dan merestorasikan kemerdekaannya, anggaran Timor-Leste pada tahun-tahun pertama rekonstruksi negara ini berasal dari donor internasional (sekitar 500 juta). Namun, karena kehati-hatian dari pemimpin Pemerintah tersebut, pada tahun 2005 Dana Perminyakan dibentuk yang sampai sekarang telah membiayai sebagian besar pengeluaran publik.
Pemerintahan Konstitusional II (2005-2006), memiliki anggaran sekitar seratus empat puluh dua juta dolar Amerika ($142.200.000,00) setelah dilakukan perbaikan anggaran, dengan sekitar 25% dialokasikan untuk sektor infrastruktur, dengan total Tiga Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Ribu Dolar AS ($34 900 000).
Selanjutnya, pemerintahan Konstitusional III (2006-2007), dengan anggaran Negara umum, termasuk jumlah yang diperbaiki, sebesar tiga ratus dua puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu dolar Amerika ($328.579.000,00), mengeksekusi sekitar 34% untuk modal pembangunan.
Pada gilirannya, Pemerintahan Konstitusional IV, dari tahun 2008 hingga 2010, setahun sebelum pembentukan Dana Infrastruktur, memiliki anggaran sekitar $2 miliar, dengan 23% dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Pada tahun 2011, Eksekutif memutuskan untuk membuat dana khusus, melalui (sebelumnya) Undang-Undang Anggaran dan Pengelolaan Keuangan, yaitu Dana Infrastruktur, yang bahkan hari ini dimaksudkan untuk membiayai proyek-proyek strategis multi-tahun.
Pada tahun 2016, Dana Infrastruktur tidak lagi menjadi dana khusus dan menjadi dana otonom, mempertahankan kompetensi dan atribusinya, hanya mengubah sifatnya.
Pendirian Dana Infrastruktur menanggapi perhatian utama dari Pemerintah sebelumnya, yang masih ada hingga saat ini, perlakuan khusus atas investasi dan pelaksanaan infrastruktur strategis untuk meningkatkan proses pembangunan Timor-Leste.
Sejak pembentukan Dana Infrastruktur, Negara telah menganggarkan sekitar lima miliar empat ratus dua puluh lima juta delapan ratus ribu dolar Amerika (US $ 5.425.800.000,00), di mana 61% telah dilaksanakan, sehingga totalnya menjadi tiga miliar tiga ratus dua puluh lima juta tiga ratus dua puluh ribu dolar AS ($3.325.320.000,00), untuk pelaksanaan proyek infrastruktur sebanyak 1.972.
“Jika kita mempertimbangkan bidang investasi, kita dapat mengatakan bahwa 36,05% dari anggaran yang dilaksanakan dialokasikan untuk pembangunan jalan dan jembatan. Perkiraan ini mencakup infrastruktur yang dibiayai pinjaman,” tambahnya.
Selan itu, 31,21% dari anggaran yang dieksekusi digunakan untuk investasi jaringan listrik nasional, dengan sebagian besar investasi ditujukan untuk pembangunan dua pembangkit listrik, Hera dan Betano, selain pemasangan jaringan listrik di hampir seluruh negara.
11% dari anggaran yang dilaksanakan oleh Dana Infrastruktur diinvestasikan dalam Proyek Tasi Mane, sebagian besar pembangunan Jalan Tol yang menghubungkan ke Suai Zumalai (30km).
Adapun 4,47% penuh untuk pembangunan Pelabuhan Tibar, Bandara 2,4%, Bangunan Umum 1,27%, Pertanian 1,34% dan Air dan Sanitasi 0,51%. Dalam hal ini, persentasenya minimal karena sebagian besar anggaran terkonsentrasi di Perusahaan Umum BE’É TL, sesuai dengan otonomi entitas tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz