iklan

EKONOMI

Institut Bamboo dan petani tanam bibit bambu 700 hektar

Institut Bamboo dan petani tanam bibit bambu 700 hektar

Direktur Eksekutif Institut Bamboo, António dos Santos de Matos. Foto Francisco Sony

DILI, 08 februari 2023 (TATOLI)– Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pelatihan dan Promosi Bambu, IP (Institut Bamboo) bekerjasama dengan para petani dari 12 kotamadya telah menanam bibit bambu di lahan seluas 700 hektar demi menjamin bahan utama produksi furnitur.

Direktur Eksekutif Institut Bamboo, António dos Santos de Matos menjelaskan saat ini lembaga tersebut mendapatkan pasokan bahan mentah bambu dari kotamadya Aileu, Ainaro, Baucau, Ermera, Liquiçá, Lautem, Manufahi, Manatuto dan Viqueque.

Dilanjutkan untuk, kotamadya lain seperti Ataúro, Bobonaro, Manufahi sedang dalam proses penanam. Terkait dengan RAEOA (Daerah Administratif Khusus Oe-Cusse Ambeno), tim teknis akan melakukan studi kelayakan untuk perkebunan bambu di wilayah itu.

“Kami telah mempromosikan penanaman bambu di sembilan kotamadya sejak keluarnya Direktur sebelumnya Sabino Ruak (2021). Kami berhasil melakukan penggalakkan penanaman di lahan seluas 700 hektar. Kami juga memberikan pelatihan budidaya bambu kepada para petani”, ujar António Matos dalam wawancara esklusif dengan Tatoli di Farol.

Berita terkait : Kunjungi Institut Bambu, Presiden Horta : perlu berinvestasi agar dapat diakui di dunia

Menurutnya, bambu cocok untuk memproduksi furnitur, saat usianya mencapai enam tahun.  Intitut Bamboo juga mendistribusikan kantong plastik kepada petani untuk pembuatan bambu dan jaring pelindung bambu di pusat pembuatan pembibitan bambu, sebelum menanamnya.

“Kalau bambu sudah tumbuh besar, petani jual ke kami. Dan, kami membeli setiap pohon seharga $0.85 sen. Tapi kami juga mendistribusikan mesin pemotong bambu kepada para petani agar mereka bisa memotongnya”, ujarnya.

Direktur eksekutif itu menyebutkan bahwa Intitut Bamboo memiliki 30 kelompok kerja di seluruh teritori untuk berkolaborasi dalam memproduksi produk bambu.

António Matos menjamin budidaya bambu meningkatkan pendapatan keluarga dan juga mencegah erosi akibat perubahan iklim. Meskipun institut menghadapi kesulitan dan tantangan terkait seperti sumber daya manusia, peralatan untuk memproduksi material dan transportasi untuk mobilisasi produk.

Berita terkait : Selama 2022, Institut Bambu hasilkan pendapatan $200 ribu ke kas negara

“Kami mempromosikan produk lokal kami untuk meningkatkan pendapatan untuk kas negara,” ucapnya.

Institut Bambu saat ini memproduksi tongkat dan furnitur untuk dijual di pasar dan toko, tetapi beberapa lembaga negara juga membelinya. Produk tersebut memiliki nilai antara $2.00 hingga $2.000.

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!