DILI, 31 januari 2023 (TATOLI)— Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) kembali memberikan dukungan dana sebesar $4 juta untuk memperkuat program ketahanan pangan bagi rakyat Timor-Leste (TL).
Presiden José Ramos-Horta, bersama dengan perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP), USAID, dan Organisasi Pangan dan Pertanian Amerika Serikat Nations (FAO) meluncurkan inisiatif baru untuk meningkatkan ketahanan pangan, gizi, dan ketahanan terhadap krisis di TL.
Transformasi sistem pertanian pangan senilai $4 juta untuk meningkatkan ketahanan nutrisi pangan, dan inisiatif baru ketahanan terhadap krisis di TL dan akan meningkatkan produksi dan pemrosesan pangan yang efisien, serta meningkatkan akses petani ke pasar, dan meningkatkan ketersediaan makanan bergizi.
Ini juga akan mendukung transformasi TL menuju sistem pertanian pangan yang tangguh dan berkelanjutan yang meningkatkan rantai nilai yang efisien, inklusif, dan berfokus pada gizi.
Presiden Republik, José Ramos Horta mengatakan, bahwa sektor pertanian dan pangan menjadi prioritas utama dan di sebuah negara yang maju harus 100% berdaulat di bidang pertanian, air bersih dan nutrisi.
“Saya meminta kepada semua mitra internasional untuk berfokus pada air bersih dan sanitasi, serta pertanian dan jangan membuang waktu dengan hal lain, dan berfokus pada pembangunan di daerah terpencil. Kita memberikan dana besar untuk berbagai program tetapi pertanian tidak dilihat, selama 20 tahun semua masalah tersebut tidak diatasi sepenuhnya,” jelas Ramos Horta di City 8, Manleuana, selasa ini.
Proyek ini sebelumnya telah berlangsung dari oktober 2022 dan akan berakhir pada september 2024 dan akan menargetkan petani dan rumah tangga, termasuk ibu hamil dan anak di bawah usia lima tahun, di kotamadya Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro, Covalima, Ermera, Lautem, Manatuto, Manufahi, dan Viqueque.
“Amerika Serikat dengan bangga memberikan $4 juta dana baru melalui USAID untuk membantu rakyat Timor mengatasi krisis ketahanan pangan terbesar saat ini,” kata Chief Climate Officer USAID and Deputy Assistant Administrator, Gillian Caldwell.
Menurutnya, sumber daya ini akan membantu melindungi keluarga Timor dari krisis pangan yang menghancurkan yang diperburuk oleh perang di Ukraina dan membantu membangun ketahanan pangan dan gizi jangka panjang.
Sejak tahun 2000, USAID telah memberikan lebih dari $323 juta bantuan kepada TL untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan damai, menuju TL yang lebih sejahtera, sehat, dan mandiri.
Kuasa Usaha Amerika Serikat di Timor Leste, Tom Daley mengatakan pertanian adalah sektor ekonomi utama di TL. Jadi,harus menyediakan 70 persen lapangan kerja dan menyumbang 17 persen dari PDB non-minyak dan menyumbang sekitar 60 persen dari ekspor non-minyak. Meskipun potensi pertanian di TL, hanya mengimpor di atas 40 persen dari kebutuhan makanan pokok tahunannya, namun semuanya harus dapat berubah.
“Proyek ini merupakan bukti kemitraan Pemerintah AS dengan rakyat TL pada masa ketidakpastian ini. Dengan gangguan rantai pasokan, melonjaknya harga pangan global, dan tingkat kekurangan gizi yang masih menakutkan di negara ini, kami berkomitmen untuk mendukung sektor pertanian dan tujuan ketahanan pangan TL serta peningkatan ketahanan terhadap krisis,” ucapnya.
Sekretaris Negara Perikanan, Elidio de Araujo, Direktur Misi USAID Zema Semunegus, Koordinator Residen PBB, Funmi Balogun, dan Perwakilan FAO untuk Timor-Leste Rajendra Aryal turut menghadiri peluncuran proyek tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz