iklan

KESEHATAN, DILI, HEADLINE, LSM

Cegah diskriminasi terhadap pasien HIV/AIDS, LSM Estrela minta dukungan keluarga

Cegah diskriminasi terhadap pasien HIV/AIDS, LSM Estrela minta dukungan keluarga

Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Estrela + de Timor-Leste, Inês Lopes. Foto Tatoli/ Mirandolina Barros Soares

DILI, 29 November 2022 (TATOLI)— Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Estrela + de Timor-Leste, Inês Lopes, meminta dukungan keluarga untuk memerangi diskriminasi dan stigma terhadap pasien yang terinfeksi HIV/AIDS.

Menurut Direktur Inês, dari penelitian Estrela+ pada tahun 2019, sekitar 40% pasien yang terinfeksi HIV/AIDS mengalami diskriminasi dan stigma karena petugas kesehatan mengungkapkan identitas mereka.

“Diskriminasi dan stigma menggerogoti pengobatan HIV-positif. Karena itu, kami menganggap sikap ini bertentangan dengan hak asasi manusia. Dukungan keluarga adalah prioritas untuk kesembuhan pasien HIV-positif”, kata Direktur Inês pada Tatoli, di Palapaço, Dili, selasa ini.

Berita terkait : 2003-2021, 234 pasien meninggal akibat HIV/AIDS

Dikatakan,  sebagian besar penderita HIV/AIDS didiskriminasi dan distigmatisasi oleh keluarganya sendiri.

Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para penderita HIV positif agar dapat meningkatkan pengetahuannya untuk terus bertahan hidup dengan penyakit menular ini.

“Organisasi ini mengadakan pelatihan tahunan tentang perawatan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS dan juga menyebarluaskan informasi tentang hak asasi manusia dan kesehatan reproduksi. Penting bagi pasien yang terinfeksi virus tersebut untuk menjalani perawatan, ”tambahnya.

Inês Lopes menekankan pihaknya   bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kehakiman untuk membela hak-hak penderita HIV-positif agar dapat menghindari dari diskriminasi dan stigma.

“Estrela+de Timor-Leste juga bekerja sama dengan pihak dari Hak Asasi Manusia untuk memperhatikan pelayanan yang diberikan oleh lembaga publik”, tegasnya.

Berita terkait : Menteri Odete : seorang anak tertular HIV-AIDS karena stigma

Ia  mengingat bahwa sebagian besar kasus HIV  teridentifikasi di kotamadya Dili, Baucau, Covalima, Bobonaro dan Daerah Administratif Khusus Oé-Cusse Ambeno (RAEOA).

“Global Fund dan mitra pembangunan lainnya terus mendukung Estrela+ untuk penyebaran informasi kepada otoritas lokal dan profesional kesehatan di seluruh wilayah. Karena, setiap kotamadya terdaftar sepuluh (10) kasus”, tuturnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini terdapat 1.582 terinfeksi HIV/AIDS dan kasus kematian terdapat 260.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!