DILI, 22 November 2022 (TATOLI) – Institut Kesehatan Nasional (INS -tetun) menggelar Konferensi Ilmiah Internasional Tahunan ke-II dengan tema ‘Penguatan Sistem Diagnosis dan Pengendalian Penyakit Menular di Timor-Leste’. Konferensi digelar selama dua hari terhitung 22 hingga 23 november.
Menteri Kesehatan, Odete Maria Freitas Belo menilai pengobatan penyakit menular mendesak. Karena itu, Timor-Leste harus memanfaatkan pengalaman yang dihadapi selama COVID-19 untuk memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan nasional.
“Kita harus mampu merespon secara efektif kebutuhan kesehatan saat ini, sambil membangun kapasitas sistem kesehatan untuk menjadi lebih tahan terhadap perawatan lingkungan dan keadaan darurat kesehatan masyarakat pada masa depan”, kata Menteri Odete di Pusat Konvensi Dili (CCD), Caicoli, Dili.
Menurutnya, penyakit menular telah menjadi penyebab kematian dan kesakitan tertinggi, dengan tuberkulosis, HIV-AIDS, hepatitis B, demam berdarah, infeksi pernafasan akut, kusta, kudis dan penyakit diare di antara penyakit kesehatan masyarakat utama di Timor-Leste.
“Upaya seperti yang ada di konferensi ini menggarisbawahi pentingnya penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, serta bagaimana kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu profesional dapat membantu mengatasi beban penyakit menular,” tambahnya.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor-Leste, Arvind Mathur, juga menyoroti pentingnya konferensi ilmiah ini agar komunitas medis dapat mempresentasikan studi penting mereka untuk memerangi patogen yang dikenal dan tidak dikenal.
“Penelitian membentuk masa depan kita dalam banyak cara mencegah penyakit dan cara kita mendiagnosis penyakit, serta cara kita melawan penyakit,” katanya.
Untuk itu, Direktur Umum INS Domingas Pereira merujuk perlunya penguatan sistem diagnosis dan pengendalian penyakit menular di tanah air.
“Konferensi ilmiah ini sangat penting bagi para pakar untuk mempresentasikan pengalaman, ilmu dan hasil penelitiannya”, tandasnya.
Menurutnya, para ilmuwan terus memperkuat sistem diagnostik dan pengendalian penyakit menular melalui penelitian untuk merekomendasikan Kementerian Kesehatan untuk menyusun rencana yang memadai.
Menteri Kesehatan, Odete Belo, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor-Leste, Arvind Mathur, Kepala Australian School of Health Research Menzies, Jennufer Yan, Kepala Kementerian Kesehatan, pengembangan mitra, mahasiswa kedokteran dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz