iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Pemerintah Timor-Leste siapkan kesepakatan ASA dengan lima negara  

Pemerintah Timor-Leste siapkan kesepakatan ASA dengan lima negara  

Menteri Transportasi dan Komunikasi, José Agostinho da Silva. Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 21 september 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK -tetum)  sedang mempersiapkan kesepakatan ASA (Air Service Agreement) dengan lima negara. Kesepakatan itu akan  menghubungkan TL pada negara internasional khususnya untuk mendukung sektor pariwisata.

“Kedepannya kita akan membuat kesepakatan ASA dengan China, Malaysia, Turki, Kuwait dan Filipina. Namun,  saat ini masih dalam proses diskusi oleh tim teknis,” ungkap Menteri MTK, José Agostinho da Silva di kantor TradeInvest, Colmera, selasa ini.

Ia mengatakan, Pemerintah TL saat ini telah memiliki kesepakatan ASA yang sudah diratifikasi oleh Parlemen Nasional dengan negara Indonesia, Australia dan Singapura.

Selain itu, dalam masa Pemerintahannya, Menteri José Agostinho juga telah mengupayakan kesepakatan ASA antara Pemerintah TL dengan Uni Emirat Arab (UEA), Brunei Darrusalam dan Selandia Baru.

“Kesepakatan ASA sudah ditandatangani dan jika sudah diratifikasi oleh Parlemen Nasional maka negara yang disebutkan akan menyediakan pesawat mereka untuk melakukan penerbangan ke TL,” katanya.

Menteri itu menambahkan, sesuai dengan upaya yang ada nantinya di masa depan akan ada 11 negara yang menjadi penghubung TL ke luar negeri melalui kesepakatan ASA dan diratifikasi di Parlemen Nasional.

Menurutnya, peran MTK sangat penting untuk perkembangan TL, salah satunya untuk meningkatkan sektor pariwisata dengan menghadirkan konektivitas pada turis asing agar mengujungi negara ini.

Dijelaskan, khususnya dalam konektivitas udara, Pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan untuk Bandara Internasional Nicolau Lobato Comoro yang diharapkan dapat memulai peluncuran pada desember 2022 ini.

Mengenai harga tiket pesawat yang sangat mahal, Menteri José Agostinho mengatakan bahwa harga yang diberikan terbilang mahal karena saat ini belum banyak konektivitas udara di TL. Sehingga, tidak ada kompetisi antara perusahaan transportasi udara.

Meskipun begitu katanya, harga yang  diberikan oleh para agency penerbangan saat ini masih sesuai dengan yang disepakati dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO -inggris).

“Semua tertulis dalam persetujuan ASA ditentukan tabel harga sesuai ICAO. Jadi, selama agency yang menjual tiket sesuai koridor tabel maka masih baik-baik saja. Karena, sebelumnya ditetapkan harga minimal dan maksimal,” katanya.

Selain transportasi udara, Ia mengakui bahwa TL masih harus memperbaiki atau memodernisasi transportasi publik di dalam negeri sehingga mampu memfasilitasi para turis yang akan berkunjung.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!