DILI, 09 Agustus 2022 (TATOLI)—Direktur Eksekutif Klinik Bairro Pite, Inacio do Santos mengatakan 28 pasien kanker darah (Leukimia) yang terdaftar di Klinik ini, enam diantaranya meninggal dunia.
Direktur Inacio mengatakan, sejak 2017 hingga 2022, klinik Bairro Pite mencatat 28 pasien, enam diantaranya telah meninggal dunia. Jadi, saat ini hanya 22 pasien yang masih rutin melakukan perawatan.
“Kita berusaha untuk bekerjasama dengan pusat Kesehatan dan pos Kesehatan di semua wilayah nasional. Itu dilakukan untuk mendistribusi obat, sehingga saat seseorang menderita kanker darah dapat melakukan pengobatan,” kata Direktur Inacio pada Tatoli, di Klinik Bairro Pite, selasa ini.
Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak mempunyai tenaga dan biaya untuk melakukan pengobatan di Dili.
Dijelaskan, pasien yang menderita kanker dari Kotamadya Aileu (dua pasien), Baucau (2), Covalima (2), Viqueque (1), RAEOA (1) dan sisanya dari kotamadya Dili.
Sementara itu, 22 pasien tersebut dirujuk dari rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), dan dua pasien sempat melakukan diagnostik di Bali, Indonesia dan satu di Singapura.
“22 pasien tersebut dengan tipe kanker Chronic Myeloid Leokimia. Karena pasien mayoritas berusia 30 hingga 40 tahun ke atas, termasuk tiga anak anak, berusai enam hingga 15 tahun,”ucapnya.
Dia juga meminta kepada Pemerintah untuk menyediakan laboratorium untuk melakukan tes pada makanan dari luar negeri, agar menjamin Kesehatan masyarakat.
“Untuk mencegahnya, maka jangan banyak makan makanan impor. Karena, itu juga berkontribusi pada penyakit tersebut. Jadi, saya meminta kepada setiap orang, untuk makan makanan lokal seperti sayur, ubi, jagung dan lainya,” paparnya.
Menurutnya, dalam kemajuan pengobatan, pasien kanker banyak yang sembuh, untuk itu ia meminta kepada pasien untuk rutin meminum obat.
Dikatakan, obat leukimia sangat cukup. Karena adanya donasi dari Pemerintah Amerika Serikat yang hingga kini tetap mendukung dan Pemerintah juga berusaha bekerja sama agar bisa mendapatkan peralatan diagnostik.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz