DILI, 22 juli 2022 (TATOLI)— Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Timor-Leste, Joeng Ho Kim yakin proyek Youth Employment and Entrepreneurship Skills (YEES) yang akan dilaksanakan Pemerintah Timor-Leste (TL) dan mitra internasional dapat mengatasi masalah pengangguran di TL.
Pemerintah Korsel telah menjalin hubungan yang erat dengan TL untuk pembangunan sosial ekonomi sejak restorasi kemerdekaan pada 2002 melalui Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA).
Pemerintah Korsel telah melaksanakan proyek-proyek, dengan penekanan pada pembangunan ekonomi dan lapangan kerja sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2011–2030.
Dia mengatakan, beberapa contoh proyek besar dalam pendidikan kejuruan dan lapangan kerja adalah pendirian Institut Nasional Perikanan dan Budidaya (NIFA) di Maubara, Liquisa dan Sekolah Teknik Menengah (Eskola Sekundaria Tékniku Vokasional – ESTV) Becora di Dili.
Berita terkait : Implementasi proyek YEES, Pemerintah dan mitra internasional siapkan $7 juta
Namun, katanya, terlepas dari semua upaya pemerintah Timor-Leste dan mitra pembangunan harus fokus adalah masalah pengangguran. Karena, pengangguran kaum muda menjadi perhatian besar di Timor-Leste.
“Melalui proyek YEES, pemuda Timor, termasuk tenaga kerja migran yang kembali, akan diberdayakan dengan keterampilan untuk mengakses pekerjaan atau menjadi pengusaha. Jadi, mereka akan menciptakan lapangan kerja untuk diri mereka sendiri dan orang lain,” ungkap Dubes Korsel di Kantor Kementerian Keuangan Aitarak Laran Dili, jumat ini.
Diketahui proyek YEES akan diimplementasikan selama enam tahun (2022-2027) di empat kotamadya seperti Dili, Baucau, Ermera dan Liquiça. Diharapkan, akan bermanfaat bagi 35.105 orang.
Anggaran proyek sebesar $7.320.946,67 yang bersumber dari Pemerintah Korea Selatan melalui KOICA ($5.998.176,67), Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Pariwisata Perdagangan dan Industri ($832,770.00) dan Program Pembangunan PBB – UNDP ($490,000.00).
“Saya hanya ingin menekankan bahwa kita harus memastikan bahwa proyek ini bermanfaat bagi kaum muda. Jangan lupa bahwa proyek ini dapat mengubah kehidupan banyak orang Timor, dan masa depan Timor-Leste,” paparnya.
Berita terkait : Proyek YEES diimplementasi, 23.110 kaum muda akan dapatkan manfaat
Sejak 2009, lebih dari 4.000 tenaga kerja Timor telah dikirim ke Korea Selatan di bidang manufaktur dan perikanan. Secara khusus, Korea telah menerima lebih dari 700 tenaga kerja Timor sejak Oktober lalu. Ini akan menjadi angka tahunan tertinggi sejak dimulainya program tenaga kerja migran dengan Timor-Leste.
“Sebagai Dubes Korea, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menambah jumlah tenaga kerja untuk memenuhi tingginya kebutuhan kaum Timor yang ingin memiliki kesempatan kerja di Korea,” katanya.
Di lain pihak, Menteri Keuangan Timor-Leste, Rui Gomes mengatakan, dukungan tersebut sebagai komitmen berkelanjutan dari Pemerintah Korea Selatan dan Rakyat Korea untuk menangani layanan yang paling dibutuhkan.
“Atas nama Pemerintah, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Pemerintah dan Rakyat Korea Selatan atas bantuan untuk mengatasi salah satu tantangan utama menghadapi populasi muda kita dan ekonomi saat ini,” ucapnya.
Menteri Rui juga mengakui proyek YEES akan memperkuat dukungan terhadap hasil pembangunan manusia, sebuah fitur kuat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan sangat berkontribusi pada salah satu bidang utama pembentukan sumber daya manusia.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz