iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE

Presiden Timor-Leste calonkan NU- Muhammadiyah raih nobel perdamaian

Presiden Timor-Leste calonkan NU- Muhammadiyah raih nobel perdamaian

Presiden Timor-Leste Jose Ramos Horta bertemu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Jakarta, Indonesia. Foto google

DILI, 21 juli 2022 (TATOLI)—  Presiden Timor-Leste, José Ramos Horta mencalonkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai calon kandidat peraih nobel perdamaian. Karena, dua organisasi tersebut berperan penting dalam menyuarakan perdamaian.

“Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian. Saya melihat sejak dahulu NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” kata Presiden Ramos Horta saat memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan persahabatan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, rabu.

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf berdasarkan berita dari Kantor Berita ANTARA NEWS yang dikutip Tatoli, menyebutkan,  sangat mengapresiasi atas rencana pencalonan tersebut. Hal itu merupakan suatu kehormatan sekaligus momen yang luar biasa bagi NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.

Sebelumnya, pada tahun 2021, kata Gus Yahya, sapaan akrab K.H. Yahya Cholil Staquf, Presiden Ramos Horta telah mencalonkan NU untuk meraih nobel perdamaian.

“Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa Presiden Ramos Horta telah mencalonkan NU untuk nobel perdamaian pada tahun lalu dan dia ingin mencalonkannya lagi. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami semua,” ucapnya.

Di samping itu, lanjut Gus Yahya, Presiden Ramos Horta juga mencalonkan PBNU untuk bergabung ke dalam Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) serta menjadi calon peraih Zayed Award for Human Fraternity.

Zayed Award for Human Fraternity merupakan suatu penghargaan global independen yang mengakui individu ataupun organisasi berkontribusi besar bagi kemajuan manusia dan kehidupan yang damai.

Presiden Ramos Horta beserta rombongan tiba di Gedung PBNU sekitar pukul 09.05 WIB. Dalam kunjungannya yang merupakan kunjungan persahabatan antara Timor Leste dan PBNU itu, Horta disambut langsung oleh Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf. Selanjutnya, mereka masuk ke dalam Gedung PBNU untuk melakukan pertemuan tertutup.

Dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas beberapa hal, seperti rencana kerja sama Timor Leste dengan PBNU untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemanusiaan. Di samping itu, PBNU juga mengundang Timor-Leste untuk menghadiri pertemuan Religion of Twenty (G20) di Bali pada tanggal 2 dan 3 November mendatang.

Muhammadiyah dan Timor Leste bahas kerja sama pendidikan

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Presiden Timor-Leste Jose Ramos Horta juga membahas rencana kerja sama, salah satunya dalam bidang pendidikan di Timor- Leste.

“Mudah-mudahan ke depan kami sudah bisa membuka cabang atau organisasi mitra lembaga pendidikan di Timor-Leste,” ujar Haedar Nashir usai menerima kunjungan Presiden Timor Leste Ramos Horta di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, rabu.

Ia menambahkan, sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan serta peran-peran dalam kemanusiaan, Muhammadiyah memiliki pandangan sama dengan Horta.

“Kami satu pandangan di mana Presiden Ramos Horta juga menaruh perhatian pada persoalan-persoalan perdamaian dan kemanusiaan di tingkat global,” tuturnya.

Dengan demikian, ia berharap kerja sama antara Muhammadiyah dan pemerintah Timor Leste dapat terus meningkat dan berkelanjutan.

“Itulah yang kami perbincangkan, concern kami dengan Presiden Ramos Horta bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang multikultural, pluralisme, dan moderasi tetap hidup dalam kehidupan antarbangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta menyampaikan kebahagiaannya dapat mengeksplorasi kerja sama dengan Muhammadiyah.

“Ini menjadi kehormatan bagi kami untuk mengunjungi Muhammadiyah, serta untuk mengeksplorasi kerja sama lebih lanjut, dan bagaimana Muhammadiyah, NU, Indonesia dan Timor-Leste bisa bekerja lebih banyak bersama-sama,” ujarnya.

PP Muhammadiyah menerima kunjungan Presiden Timor-Leste, Jose Ramos Horta di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, rabu.

Kunjungan Horta itu merupakan salah satu agenda dalam kunjungan kenegaraan ke luar negeri pertama dia setelah terpilih sebagai pemimpin Timor Leste pada bulan Mei 2022.

ANTARA NEWS

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!