DILI, 06 juli 2022 (TATOLI)—Direktur Sekolah Teknik Kejuruan (ETV) Becora, Francisco Guterres meminta KOICA (Korea International Cooperation Agency) kembali melanjutkan dukungan guru Bahasa Korea untuk mengisi proses pembelajaran di sekolah tersebut.
“Karena adanya COVID-19, sejak 2020 guru Bahasa Korea yang sebelumnya didukung oleh KOICA tidak mengajar lagi. Jadi, sekarang materi Bahasa Korea tidak ada, untuk itu kami minta kepada KOICA untuk melanjutkan pengajaran Bahasa Korea di sekolah ini lagi,” ungkap Francisco Guterres pada Tatoli secara esklusif di ETV Becora.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mencoba untuk mengadakan kembali kelas untuk Bahasa Korea secara online dengan guru Bahasa Korea yang ada di Korea Selatan. Tetapi, hal ini dinilai tidak membuahkan hasil positif dampak dari jaringan internet yang tidak mendukung.
Dikatakan, dalam kurikulum ETV Becora menyebutkan bahwa Bahasa Korea dan Bahasa Melayu (Indonesia) menjadi bahasa kerja yang digunakan untuk mengajar siswa kelas satu sampai tiga. Guru Bahasa Korea dan Melayu dari guru relawan KOICA dan juga dari PBI (Pusat Budaya Indonesia).
“Jadi kami meminta agar mereka kembali untuk mengajar lagi seperti biasanya. Kami lihat bahyak siswa lebih berminat karena metode pengajaran yang mereka sampaikan,” katanya.
Alasan lain dipilihnya Bahasa Korea karena, menjadi salah satu persyaratan bagi kaum muda Timor-Leste yang ingin bekerja di Korea Selatan, khususnya bagi siswa ETV Becora yang bergerak di bidang industri bisa mengambil kesempatan untuk menambah pengalaman.
Dukungan guru Bahasa Korea dari KOICA telah dilaksanakan sejak 2014 dan pada 2019 ada empat guru sukarelawan Bahasa Korea. Selain itu KOICA juga mendukung proses pembelajaran dalam Matematika dan Ingris melalui guru relawan.
Selama ini Pemerintah Korsel melalui KOICA mendukung berbagai kegiatan ETV Becora seperti memberikan beasiswa Bahasa Korea untuk para siswa belajar di Korsel (2018-2019), memberikan pelatihan pada para guru, memberikan material dan mesin untuk praktek serat penasehat khusus dari KOICA.
Rencananya, KOICA pada tahun ini akan mengirim dua guru relawan bagi ETV Becora untuk mengaktifkan kembali program Bahasa Korea pada akhir juli ini.
Disebutkan, ETV Becora memiliki 97 guru yang terdiri dari guru tetap, kontrak dan sukarelawan. Sekolah tersebut juga memiliki 1.516 siswa yang dibagi dari kelas satu hingga tiga. Para siswa terbagi di departemen IT (Informasi dan Teknologi), Elektronik, Listrik, Mekanik, Otomotif serta Teknik Sipil.
Pada 2014 KOICA juga ikut membantu proses rehabilitasi ETV Becora untuk mengubah sekolah teknik yang lebih berorientasi pada pendidikan. Dana yang dialokasikan untuk pembangunan tersebut senilai $9 juta yang didukung KOICA dan $2 juta dari pemerintah Timor-Leste.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz