DILI, 30 maret 2022 (TATOLI)—Organisasi Pemuda Kios Matenek mengenalkan sistem hidroponik dengan prototipe rumah hijau untuk mengatasi pertanian di perkotaan dan menjaga lingkungan yang aman bagi masyarakat.
Kios Matenek adalah kelompok pemuda pemenang Green Building Design Challenge 2020 dari Timor-Leste Accelerator Lab yang telah memanen sayuran pertama mereka dari dinding hidroponik.
Prototipe Bangunan Hijau mewakili inisiatif yang dipimpin oleh pemuda merangkul praktik hijau untuk perlindungan lingkungan dan pemberdayaan sosial.
Tim yang dinominasikan Kios Matenek (KM) terpilih sebagai tim paling inovatif selama tantangan desain bangunan hijau pada bulan Desember 2020 oleh UNDP (Badan Pembangunan PBB).
“Awalnya kami berpikir untuk menjual sayuran dan banyak ide lainnya, sampai akhirnya kami berpikir bagaimana kami bisa menjual sayur tetapi di kembangkan dengan sebuah sistem pertanian yang inovatif. Dari sistem hidroponik ini menjawab kebutuhan pertanian di perkotaan karena tidak ada area untuk berkebun dan membutuhkan banyak air,” ucap Salah Satu Pendiri Kios Matenek, Fernando Cardoso Gomes pada Tatoli secara esklusif.
Kios Matenek (dalam bahasa Tetum) atau Kios Pengetahuan bertujuan untuk mempromosikan bahan-bahan lokal untuk bangunan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Tim telah berhasil membangun sebuah prototipe untuk menunjukkan pendekatan inovatif untuk kehidupan berkelanjutan di Timor-Leste.
Kios Matenek juga bertujuan membawa lebih banyak pemuda, perempuan, tokoh masyarakat dan anggota ke ruang mereka untuk berlatih hidroponik. Prototipe bangunan hijau Kios Matenek menampilkan struktur yang dibangun menggunakan bahan-bahan lokal seperti kayu lokal dan ijuk, energi panel surya dan sistem hidroponik.
Fernando Cardoso mengatakan bahwa timnya telah mendapatkan banyak wawasan selama tantangan desain hingga tahap konstruksi. Ada teknik yang berbeda dalam menggunakan kayu lokal yang dirancang tidak hanya untuk menopang bangunan secara keseluruhan, tetapi dapat digunakan kembali untuk sistem hidroponik.
“Kami bersemangat untuk menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi baru untuk ruang Kios Matenek. Konsep lainnya adalah solar panel untuk membuat energi pada operasi sistem hidroponik ini sendiri jadi tidak menggunakan listrik dari PLN tentunya air hujan pun di tampun kembali di tangki profi yang digunakan untuk menyalurkan air pada sistem hodroponik dan untuk kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Saat ini Kios Matenek telah menanam berbagai sayur mulai dari sawi, bayam, kankun, dan tomat. Dimana semua hasilnya di jual kembali dengan harga $0.25 untuk setiap net pot. Ia mengakui bahwa proses belajar sendiri dilakukan secara otodidak melalui internet dan juga referensi dari Laku Mean Farm.
“Awalnya kami belajar dari YouTube karena kami semua tidak ada yang memiliki background pertanian, di TL kami lihat ada grup Laku Mean Farm yang mempraktekkan ini, jadi kami berkoneksi dengan mereka agar mengetahui sistem Hidroponik dan tidak begitu sulit untuk diterapkan, dan instalasinya sangat mudah,” ungkapnya.
Kios Matenek telah diluncurkan pada 01 oktober 2021 dengan lima pendiri Fernando Cardoso Gomes, Ross Merry da Gloria, Jaime Castelo, Abel Fernandes dan Jaoan Carceres. Sampai saat ini Kios Matenek telah memiliki hampir 20 sukarelawan yang aktif membantu di lima divisi Strategy Sustainable Design, Experimentation, Inovation, Social Impact dan Enviroment.
Kios Matenek pun mendapatkan kunjungan dari berbagai insitusi seperti Pusat Pelatihan Tibar, João Saldanha University, Organisasi Pemuda lainnya yang ingin meningkatkan pengetahuan seperti sistem hidroponik dan bangunan ramah lingkungan.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz