DILI, 16 februari 2021 (TATOLI)— Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD), terus meningkat setiap hari. Berdasarkan data nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 2.114 penderita DBD di 13 kotamadya.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, rabu ini, 16 februari ini menyebutkan dari total 2.114 penderita DBD tersebut tercatat 30 orang meninggal dunia.
Kasus-kasus tercatat dari kotamadya Dili dengan 1.326 kasus, Manatuto (136), Ermera (85), Baucau (99), Manufahi (89), Covalima (99), Liquica (59), Bobonaro (31), Aileu (54), Viqueque (44), Ainaro (28), Lautem (84) dan tiga kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
Berita terkait : Update Kasus DBD : 13 kotamadya terdeteksi, Dili paling tinggi
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 1.326 kasus dan 16 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 704 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (290 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (153 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (143 kasus), Atauro (12 kasus) dan 24 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Berita terkait : Cegah DBD, WHO serahkan Malathion dan Abate pada Kemenkes
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
.