iklan

EKONOMI, DILI

Timor GAP setuju dirikan LNG terminal di Metinaro

Timor GAP setuju dirikan LNG terminal di Metinaro

Direktur Downstream Timor GAP, E.P, Francelino Boavida. Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 03 februari 2022 (TATOLI)— Kementerian Perminyakan dan Mineral (MPM) melalui Timor GAP, E.P menyetujui akan mendirikan Liquefiled Natural Gas (LNG) terminal di Metinaro, setelah melakukan penelitian studi selama enam bulan.

Direktur Downstream Timor GAP, E.P, Francelino Boavida, mengatakan hasil studi telah di sampaikan  Wood Group Kenny mengenai proyek yang diberi nama LNG terminal. Proyek tersebut telah  dimulai sejak april hingga november 2021 dengan dana sebesar  $721.000.

“ Tujuan didirikan proyek tersebut untuk mengurangi pengeluaran biaya dalam membeli bahan bakar. Karena, setiap tahun Pemerintah harus mengeluarkan biaya sekitar  $100 juta lebih untuk pembelian bahan bakar,”kata Direktur Timor GAP, E.P, Francelino Boavida kepada wartawan di  Timor Plaza Dili, kamis ini.

Dijelaskan, didirikan LNG tersebut dapat mengurangi karbon dioksida karena gas natural merupakan produk cleaner energy.

“Sebelumnya ada tiga tempat yang ditargetkan untuk mendirikan LNG yakni Hera, Metinaro dan Betano. Tetapi, setelah dilakukan studi menurut  metologia dan persyaratan yang digunakan, maka tim   memilih   Metinaro,”ujarnya.

Dikatakan,  tempat yang dipilih memenuhi tiga konsep, yang  diidentifikasi,   salah satunya akan mendirikan fasilitas didalam laut, seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU).

Sementara itu,  Menteri Perminyakan dan Mineral, Víctor da Conceição Soares menjelaskan, terminal tersebut merupakan suatu rencana dari pemerintah. Karena, selama ini TL mengalami krisis energi.

“Terkadang Pusat Listrik Timor-Leste (EDTL) tidak ada bahan bakar. Itu akan berdampak pada listrik yang  padam untuk beberapa saat. Sehingga, pemerintah akan mendirikan gudang terminal atau penyimpanan bahan bakar dalam waktu yang lama. Itu sangat baik,” ungkapnya.

Menurutnya,  proyek LNG dapat memberikan keuntungan bagi TL, dan akan menjaga dalam situasi darurat dalam penyimpanan stok bahan bakar yang dapat digunakan hingga tiga bulan.

“Perencanaan tersebut telah dimulai pada  2021, dimana Kementerian Perminyakan dan Kementerian Pekerjaan Umum (MOP)  mendapatkan perintah langsung dari Perdana Menteri, Taur Matan Ruak untuk mempercepat proyek tersebut,” katanya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor   : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!