DILI, 13 november 2021 (TATOLI)—Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo mengingatkan bahwa negara dan pemerintah harus lebih memperhatikan keluarga para pejuang yang telah meninggal dan hilang akibat perang untuk mendapatkan kemerdekaan negara Timor-Leste (TL).
Presiden Lú Olo mengatakan, TL hari ini karena pengorbanan para pejuang. Jadi, untuk menghargai perjuangan mereka, Negara harus tetap memperhatikan mereka yang masih hidup serta para keluarga yang kehilangan anak mereka karena telah mengorbankan nyawa untuk masyarakat dan tanah air TL.
“Negara harus memperhatikan keluarga Sebastião Gomes dan juga keluarga yang lainnya,” ungkap Lú Olo dalam upacara peringatan Tragedi Santa Cruz dan Hari Nasional Pemuda, Jumat, di Santa Cruz.
Sementara itu, Ketua CN12 (Comite Nacional 12 de Novembro), Gregorio Saldanha mengatakan pihaknya saat ini terus berusaha agar negara mencatat dan menyalurkan bantuan kepada keluarga para pahlawan.
“Negara tidak akan diam dan CN12 juga terus berusaha dan sampai sekarang kami juga selalu berfokus pada itu, kami tidak bisa melakukannya sekaligus karena masalah di TL sangat banyak tetapi ini adalah pekerjaan yang harus kami perhatikan,” kata Kepala Negara.
Salah satu pejuang 12 November, Armindo Fernandes Guterres mengatakan meskipun sebagian rekan mereka sudah mendapatkan bantuan, tetapi dirinya sendiri sampai sekarang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah atas partisipasinya dalam Tragedi Santa Cruz.
“Saya tidak tahu mengapa belum mendapatkan bantuan tetapi saya berdoa agar pemerintah bisa memperhatikan kami, dan sebagai pejuang 12 November, saya hanya ingin agar generasi muda bisa mengingat terus perjuangan yang sudah dilakukan,” jelas Armindo pada Tatoli.
Armindo Fernandes Guterres sendiri saat ini tinggal bersama keluarganya di Nahaek Dare. Bukti nyata partisipasi Armindo terlihat oleh salah satu foto dimana beliau berdiri di atas tembok Makam Santa Cruz bersama para pejuang yang lain di hari dimana Tragedi Santa Cruz akan berlangsung.
Pemerintah Timor-Leste sendiri melalui Kementerian Pejuang Pembebasan Nasional dan Sekretariat Negaranya saat ini tengah melakukan proses pendataan di setiap desa dan rumah adat untuk mengidentifkasi korban-korban yang meninggal dan hilang selama masa perjuangan dari 1975 sampai 1999.
Data yang dikumpulkan akan mengidentifikasi juga partisipasi masyarakat dalam perjuangan kemerdekaan Timor-Leste tidak hanya dari FALINTIL tetapi terhitung setiap tragedi pembantaian yang terjadi di Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz