DILI, 05 november 2021 (TATOLI) – Badan Penyimpanan Obat-obatan dan Peralatan Medis (SAMES) telah mendistribusikan 12.673 vaksin Pfizer ke sekolah-sekolah di seluruh ibu kota Dili.
Direktur Eksekutif SAMES, Santana Martins mengatakan saat ini terdapat 87.564 dosis vaksin Pfizer yang disimpan di freezer dengan suhu ultra dingin di SAMES. Dari jumlah itu, 12.673 dosis dikelola Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dikirim ke semua sekolah di Dili.
Berita terkait : Kemenkes luncurkan kampanye vaksinasi Pfizer Covid-19 di sekolah
“100.000 dosis vaksin Pfizer dari Amerika Serikat akan kadarluarsa pada 31 januari 2022, jika disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius. Tapi, jika dikeluarkan dari penyimpanan beku maka itu hanya akan bertahan dalam 31 hari,” kata Santana Martins pada wartawan di Kantor SAMES, Kampung Alor, Dili, jumat ini.
Disebutkan, vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius dan dapat bertahan dalam freezer khusus, hingga enam bulan.
“Karena itu, ketika kami menerima permintaan dari sekolah, kami tidak harus segera mengirimkan vaksin. Setelah mengeluarkannya dari freezer ultra-dingin, kita perlu menyimpan vaksin di tempat penyimpanan lain. Kemudian, kapan pun sekolah ingin mengambil vaksin, mereka bisa datang mengambilnya,”jelasnya.
Berita terkait : Kemenkes pastikan penyimpanan vaksin Pfizer Covid-19 aman
Dikatakan, pekan lalu, pemerintah melalui Kemenkes memulai kampanye vaksinasi Pfizer Covid-19 untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun di Sekolah Dasar (SD) 30 Agustus di Dili.
Menurutnya, sejak peluncuran resmi kampanye vaksinasi Pfizer pada 27 Oktober, di SD 30 de Agostu, Dili, kemenkes telah memberikan 12.673 dosis di sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah di Dili.
Pemerintah AS mendonasi 100.620 dosis vaksin Pfizer melalui Covax Facility, pada l18 Oktober 2021, dengan tujuan untuk melindungi hampir 48.000 anak-anak di TL dari dampak terburuk yaitu COVID-19.
Berita terkait : 100.620 dosis vaksin Pfizer Covid-19 dari AS tiba di TL
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz