DILI, 17 juni 2021 (TATOLI)- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor-Leste menginformasikan bahwa, berdasarkan data terakhir yang diperoleh terdapat 856 perusahaan Indonesia yang telah mendaftarkan perusahannya di SERVE (Servisu Rejistrasaun no Verifikasaun Emprezariál ).
Dari total jumlah perusahan tersebut mayoritas bergerak di bidang trading dan services antara lain, pakaian, toko bahan makanan dan minuman, material bangunan, bakery dan penyedia biro perjalanan, perbankan, komunikasi, perminyakan, dan infrastruktur.
Duta Besar Indonesia, Sahat Sitorus mengatakan jumlah tersebut sudah jauh berkurang sejak terjadinya pandemi Covid-19 di Timor-Leste selama 2 tahun ini. “Selama Covid-19 memang berkurang, ada perusahaan kecil yang harus di tutup,” ungkapnya kepada TATOLI di KBRI Farol Dili, kamis ini.
Duta Besar, Sahat menambahkan selain teknik, manajemen dan kepemimpinan, pihak swasta dan BUMN (Badang Usaha Milik Negara) Indonesia di Timor-Leste berperan dalam membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan terhitung banyak sekali putra-putri Timor-Leste yang memenuhi syarat bekerja di perusahaan-perusahaan Indonesia yang ada di Timor-Leste.
Perusahan-perusahan tersebut antara lain seperti di Bank Mandiri, Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia), Pertamina, Telkomcel dan BUMN yang begerak di bidang infrastruktur seperti WIKA (Wijaya Karya), Waskita Karya, Adhi Cipta dan PP (Pembangunan Perumahan) serta perusahaan lainnya.
“Di Bank Mandiri dan BRI, 95% pekerjanya mayoritas orang Timor-Leste begitu juga yang ada di Pertamina 98%, Telkomcel 97%, bahkan hampir semua pekerjaan dilakukan oleh putra-putri asal Timor-Leste,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, Bank Mandiri dan BRI telah menyalurkan ribuan paket kredit bagi warga Timor-Leste guna membantu mereka dalam berbagai keperluan termasuk untuk membuka usaha atau bisnis.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz