DILI, 26 April 2025 (TATOLI)—Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti jalan-jalan utama Kota Dili pagi ini, dimana ribuan umat Katolik Timor-Leste tak kuasa menahan air mata ketika mobil putih yang pernah membawa Paus Fransiskus selama kunjungannya Apostoliknya ke negeri ini pada September 2024 kembali muncul di tengah prosesi.
Mobil tersebut kini digunakan untuk membawa bunga dan foto Paus menuju Altar Suci Tasi-tolu, sebagai bagian dari persiapan misa pemakaman yang akan digelar sore ini pukul 18:00.
“Seakan beliau hadir kembali bersama kami. Kami menangis bukan hanya karena kehilangan, tapi juga karena cinta kami padanya begitu dalam,” ujar salah satu umat, Ivonio Fontes de Araújo, yang tengah menungguh di depan Timor Plaza, Sabpu pagi ini.
Berita terkait : PN dengan suara bulat sampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus
Di kesempatan yang sama, Pastor Paroki São José Ai-mutin, Pastor Helio Alves, bersama umat lainnya yang sedang menunggu di depan Paroki meminta setiap umat untuk terus mendoakan Paus Fransiskus karena ini adalah hari kali terkahir, sebelumn akhirnya Paus dimakamkan di Vatikan pada pukul 10:00 pagi atau pukul 17:00 waktu Timor-Leste.
“Banyak umat yang sedih melihat mobil yang dibawa, kita semua terpukul karena kehilangan seooang yang memperjuangkan nilai kemanusiaan, kita harus mengikuti apa yang sudah dilakukan semasa hidupnya, untuk hidup berdampingan dengan umat beragama lain. Untuk itu mari kita mendoakan dia,” jelasnya.
Prosesi penghormatan ini dimulai pukul 09:00 pagi dari Patung Bunda Maria di Lesidere, melintasi Nunsiatur Apostolik Motael untuk penghormatan singkat, lalu berlanjut ke Istana Kepresidenan, Aitarak-laran, Fatuhada, Comoro, hingga akhirnya tiba di Tasi-tolu, tempat bersejarah yang juga menjadi lokasi misa besar Paus Fransiskus saat kunjungannya tahun lalu.
Dari pantauan wartawan di lapangan, banyak umat yang secara spontan ikut berjalan kaki sambil membawa bunga dan potret Paus Fransiskus, sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Sang Paus. Di beberapa sudut jalan, anak-anak sekolah hingga orang tua terlihat memegang rosario dan lilin, menyanyikan lagu-lagu rohani sambil menanti iringan mobil suci itu melintas.
“Mobil dengan bunga dan potret Paus akan melintasi rute yang penuh makna ini agar umat dapat memberikan penghormatan terakhir,” jelas Vikaris Pastoral Episkopal Keuskupan Agung Dili, Pastor Jovito Rego de Jesus Araújo, dalam konferensi pers jumat kemarin (25/04).
Rangkaian ini merupakan bagian dari rencana yang diumumkan sehari sebelumnya (25 April) oleh komisi gabungan Keuskupan Agung Dili, Kementerian Administrasi Negara (MAE), dan Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) dalam konferensi pers bersama.
Panitia menegaskan bahwa hanya kendaraan dengan nomor registrasi resmi yang dapat memasuki area Tasi-tolu dan juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan area parkir alternatif di pantai di area Tasi-Tolu dan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Comoro.
Sementara itu, umat dari daerah seperti Ermera, Liquiçá, dan Bobonaro akan diturunkan di Pelican Paradise, Tibar.
Panitia telah menyediakan tempat khusus untuk para awak media.
Sementara, penggunaan drone secara ilegal serta penyebaran informasi palsu dilarang keras demi menjaga kekhusyukan acara.
“Jangan percaya informasi palsu yang bisa melemahkan semangat iman kita terhadap Paus Fransiskus,” tegas Pastor Jovito.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Administrasi Negara, Tomás do Rosário Cabral, mengatakan, “Kita datang untuk merayakan perpisahan dengan Paus, karena di sinilah tempat di mana Paus Fransiskus berdiri dan memberkati kita.”
Komandan Polisi Nasional Timor-Leste (PNTL), Komisaris Jenderal Henrique da Costa, menambahkan bahwa seluruh pasukan keamanan telah disiagakan maksimal untuk memastikan kelancaran dan ketertiban acara besar ini.
Misa pemakaman di Tasi-tolu akan menjadi momen bersejarah bagi bangsa Timor-Leste, sebuah perpisahan terakhir yang penuh cinta dan kenangan tak terlupakan bagi pemimpin rohani yang telah menyentuh jutaan hati di tanah ini.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Julia Chatarina