iklan

ATAÚRU, HEADLINE, PENDIDIKAN

UNESCO Korea dan KNTLU resmikan SKA di Atauro dan Aileu

UNESCO Korea dan KNTLU resmikan SKA di Atauro dan Aileu

Peresmian Pusat Belajar Masyarakat di Beloi-Atauro, Kamis (24/04/2025). Foto Tatoli/Cidalia Fátima

ATAURO, 24 April 2025 (TATOLI)UNESCO Korea bekerja sama dengan Komisi Nasional Timor-Leste untuk UNESCO (KNTLU), Kamis ini, telah meresmikan dua Pusat Belajar Masyarakat (SKA) atau Community Learning Center (CLC) di Atauro dan Aileu, Timor-Leste.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperluas akses pendidikan dan memberdayakan masyarakat di daerah terpencil.

Upacara peresmian dihadiri oleh perwakilan UNESCO Korea, pejabat KNTLU, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta pemuda dan warga setempat yang menyambut penuh antusias.

Perwakilan UNESCO Korea, Sung Heul Park, dalam pidatonya menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam mendukung pendidikan yang inklusif.

“Semoga keberadaan SKA di Atauro dan Aileu menjadi langkah awal untuk membangun budaya belajar yang menyenangkan bagi orang dewasa, kekuatan dan keberdayaan bagi generasi muda untuk meraih mimpinya, serta semangat berbagi ilmu dari para guru kepada seluruh masyarakat,” ujarnya di SKA Beloi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KNTLU, Lui Nívio de Fátima Soares, menyampaikan, dengan peresmian ini, menambah jumlah SKA di Timor-Leste menjadi 15.

“Kami membangun SKA di dua wilayah ini karena tingkat literasi di Atauro baru 70% lebih dan di Aileu baru mencapai 60%. Dengan SKA, kami berharap bisa meningkatkan angka tersebut secara signifikan,” ungkapnya.

Berita terkait : Implementasi Program HANDS, Selandia Baru dukung Kementerian Pendidikan

SKA dilengkapi dengan program-program literasi dasar, pelatihan keterampilan hidup, kewirausahaan, serta teknologi. Program ini menjangkau semua kelompok usia dengan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan dan pemuda.

Direktur Jenderal Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Berulang, Apolinario Serpa Rosa, menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan akan mengalokasikan anggaran sebesar $4.000 per tahun untuk masing-masing SKA mulai tahun 2026.

“Saya minta kepada pengelola SKA di Aileu dan Atauro untuk memanfaatkan dana ini dengan baik. SKA harus dijalankan secara efektif, dan kami akan membuka juga pendidikan kesetaraan untuk mereka yang belum menyelesaikan pendidikan dasar maupun menengah,” katanya.

Ketua Otoritas Administratif Atauro, Mateus Belo, mengakui bahwa proses pembangunan SKA tidak mudah.

“Kami harus mengidentifikasi desa yang paling membutuhkan. Pembangunan SKA di Beloi bisa diwujudkan karena dukungan aktif dari masyarakat. Kita semua harus berkontribusi, bukan hanya menonton, karena mereka datang membawa sumber daya,” tegasnya.

Disebutkan pembangunan SKA Kokoroek-Aileu mengunakan anggaran sebesar $27.770,80, sedangkan SKA Eloi-Atauro sebesar $23.048,50. Selain mendirikan fasilitas fisik, juga memberikan bantuan peralatan TIK, termasuk komputer, printer, proyektor, sound system, dan perabotan.

Dana tersebut berasal dari PLEDIS Entertainment dan grup musik K-Pop terkenal, SEVENTEEN, yang mendukung proyek ini melalui KNCU (Komisi Nasional Korea untuk UNESCO).

Untuk setiap SKA, bantuan mencakup satu komputer, satu printer, satu sound system, satu proyektor dan layar, serta perabotan.

Dengan hadirnya SKA di Atauro dan Aileu, UNESCO Korea dan KNTLU berharap fasilitas ini menjadi model inspiratif bagi komunitas lain dalam memperkuat sistem pendidikan berbasis masyarakat demi masa depan Timor-Leste yang lebih cerah.

Reporter     : Cidalia Fátima

Editor          : Julia Chatarina

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!