OECUSSE, 10 April 2025 (TATOLI) – Pemerintah Timor-Leste melalui Ketua Otoritas Daerah Administratif Khusus Oé-Kusi Ambeno (RAEOA), Rogério Tiago Lobato, bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, secara resmi membuka kembali Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Oésilo dan Napan, kapupaten Timur Tenggah Utara (TTU).
Pembukaan ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat antarnegara, serta mendukung kegiatan ekspor dan impor di wilayah perbatasan.
Acara peresmian pengaktifan kembali PLBN diawali dengan misa syukur. Pos Terpadu Oésilo dan PLBN Napan sebelumnya telah ditutup sejak tahun 2019 dampak dari pandemi COVID-19, dan baru kembali dibuka setelah hampir enam tahun.
Ketua Otoritas RAEOA, Rogério Tiago Lobato, menyampaikan bahwa pengaktifan kembali pos lintas batas ini bertujuan memperkuat aktivitas ekonomi dan mengurangi transaksi ilegal di kawasan perbatasan.
“Kita buka kembali pos perbatasan Oésilo agar mengurangi penyeberangan ilegal lewat jalan tikus. Kegiatan bisnis ilegal dan penyelundupan bisa ditekan. Dengan pembukaan ini, masyarakat bisa melewati perbatasan secara legal, membayar pajak, dan masuk dengan aman melalui jalur resmi. Saya sangat senang, karena sebelumnya masyarakat Oésilo harus berjalan jauh ke perbatasan Sakato-Wini. Tapi hari ini kita mulai buka, agar masyarakat lebih mudah melintas,” ujar Rogério Lobato di Oésilo.

Lebih lanjut, ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Indonesia untuk mengaktifkan kembali Pos Terpadu Pássabe dan Pos Terpadu Nítibe, guna memberikan akses yang lebih luas dan aman bagi masyarakat.
“Rencana berikutnya, kami akan koordinasi untuk membuka kembali pos di Pássabe, agar masyarakat tidak perlu lagi ke Oésilo jika ingin masuk ke Indonesia. Fokus utama kami adalah pada layanan bea cukai dan imigrasi, dan kami siapkan semua persyaratannya. Secara bertahap, kami juga akan membuka pos di Naktuka sebagai akses cepat ke Kupang,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma mengungkapkan rasa bangga atas pembukaan kembali PLBN Oésilo dan Napan, yang menurutnya menjadi harapan masyarakat di kedua negara untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah perbatasan.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Timor Tengah Utara (TTU) dan Pemerintah Timor-Leste. Dengan pengoperasian kembali PLBN Napan, diharapkan kesejahteraan masyarakat perbatasan meningkat. Ini bukan sekadar pembukaan pintu perlintasan, tetapi simbol harapan dan kemajuan. Kami berharap hal ini akan memperlancar mobilitas orang, barang, jasa, dan kebutuhan pokok masyarakat di kedua negara,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengaktifan kembali pos lintas batas ini.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi NTT, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua negara,” pungkasnya.
Sementara itu, pantauan Tatoli, pasca dibukanya kembali Pos Terpadu Oésilo dan PLBN Napan, pergerakan masyarakat terus berlangsung. Barang-barang kebutuhan pokok impor pun mulai masuk kembali ke wilayah Oecusse.
Reporter: Abílio Elo Nini
Editor : Armandina Moniz