DILI, 20 Maret 2025 (TATOLI)— Wakil Perdana Menteri (PM), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup, Francisco Kalbuadi Lay mengatakan Pemerintah Timor-Leste siap memanfaatkan kekuatan Transformasi digital untuk meningkatkan layanan masyarakat dengan teknologi digital.
Demikian hal itu dikatakan Wakil PM, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup, Francisco Kalbuadi Lay dalam sambutannya pada Konferensi Internasional yang bertemakan “Harnessing Digital Transformation to Strengthen Public Services: Advancing Transparency, Efficiency, and Effectiveness”. Konferensi Internasional tersebut digelar selama dua hari pada 20 – 21 Maret 2025.
“Pemerintah Timor-Leste siap untuk merangkul transformasi digital dengan tekad dan visi. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan teknologi untuk membangun sektor publik yang lebih aksesibilitas, transparan, efisiensi, dan responsif. Dimana, sektor yang melayani masyarakat dengan integritas dan inovasi,” jelas Kalbuadi Lay di Pusat Konvensi Dili (CCD -portugis), kamis ini.
Dikatakan, saat semua menjajaki rekomendasi kebijakan, peluang investasi, dan kemajuan teknologi, saya mendesak semua peserta untuk terlibat dalam dialog yang bermakna dan berkontribusi untuk membentuk masa depan digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Berita terkait : Lima negara berbagi pengalaman tranformasi digitalisasi dalam Konferensi Internasional
Dalam Konferensi tersebut, Wakil PM itu menegaskan kembali dedikasi semua untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat yang ampuh untuk memodernisasi tata kelola, meningkatkan penyediaan layanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Era digital memberi peluang dan tantangan, dan melalui kolaborasi, inovasi, dan tindakan strategis, kita akan berhasil menavigasi lanskap yang terus berkembang ini.

Foto bersama disela-sela Konferensi Internasional yang bertemakan “Harnessing Digital Transformation to Strengthen Public Services: Advancing Transparency, Efficiency, and Effectiveness”. Foto Media Wakil PM – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Timor-Leste mengakui bahwa ekosistem digital yang efisien dan inklusif sangat penting bagi pembangunan nasional. Konektivitas digital bukan hanya tentang teknologi dan ini tentang orang-orang, tentang menjembatani kesenjangan, memberdayakan masyarakat, dan memastikan bahwa semua warga negara, terlepas dari geografi atau status sosial ekonomi, memiliki akses ke manfaat revolusi digital.
Sebagaimana diuraikan dalam Rencana Strategis Nasional 2011-2030, adalah membangun infrastruktur telekomunikasi modern yang memfasilitasi pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan. Selama dekade terakhir, Timor- Leste telah membuat kemajuan luar biasa dalam memperluas akses telekomunikasi.
“Liberalisasi pasar telekomunikasi kami pada tahun 2012 menyebabkan perluasan jangkauan jaringan seluler hingga 96% dari populasi kami, dengan layanan 3G menjangkau semua kotamadya dan jaringan 4G diperkenalkan di pusat-pusat perkotaan. Namun, kami menyadari bahwa transformasi digital sejati melampaui konektivitas. Ini memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup keamanan siber, literasi digital, layanan e-Government, dan kerangka kerja regulasi yang kuat,” ujarnya.
Ia menegaskan Pemerintah berkomitmen penuh untuk memodernisasi administrasi publik melalui adopsi teknologi digital. Penerapan inisiatif e-Government merupakan pilar penting dari agenda digital negara. Dengan menyederhanakan proses administratif, mendigitalkan catatan publik, dan memperkenalkan layanan daring, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas.
Teknologi yang sedang berkembang, termasuk Kecerdasan Buatan (AI), Pembelajaran Mesin (ML), Komputasi Kuantum, dan Blockchain, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor-Leste. Dengan mempersiapkan dan mendidik tenaga kerja dan generasi muda untuk memanfaatkan inovasi ini, dapat memberdayakan mereka untuk mendorong kemajuan, berkontribusi lebih efektif terhadap pembangunan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan warga negara secara keseluruhan.
Kalbuadi Lay mengakui transformasi digital harus disertai dengan langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi lembaga, bisnis, dan warga negara kita dari ancaman siber yang muncul. Inisiatif utama dalam upaya ini adalah pembentukan Otoritas Keamanan Siber dan Infrastruktur Kritis Nasional, yang akan melindungi aset digital sekaligus membina lingkungan daring yang aman dan tangguh.
“Pada saat yang sama, kami berkomitmen untuk inklusi digital, memastikan bahwa perempuan, pemuda, dan masyarakat terpinggirkan memiliki alat dan peluang untuk berkembang di era digital. Memperluas infrastruktur pita lebar merupakan inti dari visi ini. Penerapan sistem Kabel Bawah Laut Selatan Timor-Leste (TLSSC) akan menjadi langkah transformatif dalam memperkuat konektivitas digital global kita. Internet berkecepatan tinggi yang andal sangat penting untuk mendorong kewirausahaan, membina inovasi, dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi digital yang dinamis,” ungkapnya.
Sebagai sebuah negara, Timor-Leste menyadari bahwa transformasi digital tidak dapat dicapai secara terpisah. Hal ini memerlukan kemitraan yang kuat dengan para pemangku kepentingan regional dan global. Konferensi ini berfungsi sebagai platform penting untuk membina kolaborasi dengan negara-negara tetangga, pemimpin industri, organisasi internasional, dan mitra pembangunan.
Sementara itu, Konferensi selama dua hari pada 20 – 21 Maret 2025 tersebut mempertemukan sekitar 200 peserta, termasuk Pejabat pemerintah tingkat tinggi (Menteri, Sekretaris Negara, pembuat kebijakan senior), Pemimpin industri (CEO, CTO, pakar teknologi), Mitra pembangunan internasional (kepala lembaga, organisasi donor), Akademisi dan peneliti yang mengkhususkan diri dalam transformasi digital, Perwakilan masyarakat sipil, termasuk LSM dan pemimpin masyarakat.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz