DILI, 13 Maret 2025 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão mengatakan pembahasan mengenai perbatasan darat dan laut antara Timor-Leste dan Indonesia belum terlaksana karena Indonesia masih memiliki permasalahan internal.
Hal tersebut disampaikan, PM Xanana kepada wartawan usai bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta di Istana Negara, Bairro Pite, Dili, kamis ini.
“Kita juga harus mengikuti beberapa informasi di Jakarta Indonesia, dimana Pemerintah Presiden Prabowo belum stabil, dimana baru baru ini, beliau mengeluarkan beberapa menteri, dan mengangkat menteri baru, mengurangi anggaran dan anggaran negara juga belum disetujui DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Kita harus melihat semua ini agar kita dapat memahami, kita tidak bisa memaksa Presiden Prabowo untuk menandatangani sekarang. Mereka masih memiliki masalah internal di sana, kita harus memahaminya,” kata PM Xanana Gusmão.
Berita terkait : PM Xanana : Perbatasan darat dan laut TL – Indonesia jadi prioritas nasional
Pembahasan perbatasan darat dan laut antara Timor-Leste dan Indonesia sudah dimulai sejak 18 September 2015, di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Dili.
Konsultasi tersebut dilakukan setelah pengumuman yang dibuat oleh Presiden Indonesia waktu itu Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor-Leste waktu itu, Rui Maria de Araújo selama kunjungan resmi ke Indonesia pada bulan Agustus 2015.
Timor-Leste dan Indonesia sama-sama telah menandatangani perjanjian UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) atau Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan kedua negara mengakui kewajiban untuk melanjutkan penetapan batas perbatasan.
Berdasarkan hubungan yang positif dan konstruktif, delegasi kedua negara membuat komitmen dalam evolusi negosiasi ini, dalam semangat kerja sama dan persahabatan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz