DILI, 05 Maret 2025 (TATOLI)— Uskup Agung Keuskupan Agung Metropolitan Dili, Kardinal Don Virgílio do Carmo da Silva, mengatakan makna masa Prapaskah dalam 40 hari dalam gereja untuk mengajak umat mempersiapkan diri merayakan pesta suci Paskah.
Ia mengatakan selama 40 hari tersebut mengajak setiap umat Kristiani untuk kembali kepada Tuhan dan berjalan di jalan yang benar, karena sebagai manusia yang hidup di dunia terkadang sibuk dan benar-benar melakukan hal-hal yang tidak ada nilainya hingga melupakan pentingnya hal-hal yang esensial dalam hidup ini.
“Memasuki masa Prapaskah yang diawali dengan abu di kening mengingatkan kita akan apa yang dicari dalam kehidupan kita sehari-hari. Benar kita prihatin dengan hidup, kesehatan, pekerjaan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita hidup sesuai kehendak Tuhan atau tidak”, kata Don Virgílio di Gereja Katedral Dili, hari ini.
Kardinal pertama Timor-Leste itu mengatakan, selama masa Prapaskah, tiga hal yang sangat penting dilakukan umat Katolik adalah berdoa, amal, dan berpuasa.

Seluruh umat Kristiani Katolik di dunia, termasuk Timor-Leste, rabu (05/03/2025), mengawali masa Prapaskah dengan menerima abu di kening pada misa Rabu Abu. Foto Tatoli
Berita terkait : Paus Fransiskus pada Prapaskah : “Mari berjalan bersama dalam harapan”
“Pada masa Prapaskah ini, Gereja Suci memanggil kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan diri kita sendiri. Tujuan dari doa adalah, selama masa Prapaskah, untuk berusaha berdoa agar cara menuntun kita untuk memikirkan kembali diri kita berasal dari Tuhan. Amal adalah mengamalkan kepada sesama karena untuk mencapai Tuhan kita tidak bisa menutup mata terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan dan berpuasa dengan pantang itu ketika kita benar-benar mempunyai keberanian untuk mengetahui kehidupan kita,” ungkapnya.
Dikatakannya, setiap tahun Gereja Suci mengajak umat Kristiani untuk masing-masing berani berinvestasi dalam rahmat Tuhan merupakan harta karun karena inilah kekayaan besar umat Kristiani yang tidak akan binasa.
Dijelaskannya, ketika umat Kristiani mengetahui dan menjalankan tiga hal yaitu doa, amal dan puasa pada masa Prapaskah, akhirnya disebut hidup adalah anugerah dari Tuhan.
“Paskah maksudnya walaupun kita mempunyai segala kelemahan tapi Tuhan tetap memberi pengharapan, bagi yang beriman dan berusaha tetap akan mendapat pengharapan, artinya suatu saat nanti bisa bersukacita bersama Tuhan,” paparnya.

Seluruh umat Kristiani Katolik di dunia, termasuk Timor-Leste, rabu (05/03/2025), mulai memasuki masa puasa atau masa Prapaskah yang diawali dengan perayaan Rabu Abu dengan penandaan abu di kening.
Masa Prapaskah dimulai dengan Rabu Abu dan berakhir pada Hari Paskah, peristiwa terpenting dalam kalender Kristen. Seluruh masa Prapaskah adalah masa persiapan untuk kematian dan kebangkitan Kristus. Orang-orang percaya berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan tindakan nyata: mereka harus menjauhkan diri dari hal-hal yang menjauhkan diri dari Tuhan, menempuh jalan kerendahan hati melalui doa dan penebusan dosa, dan berbalik kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz