DILI, 04 maret 2025 (TATOLI) – Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama (MNEC) Timor-Leste, Bendito Freitas pada senin (03/03/2025) bertemu Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono. Dalam pertemuan keduanya membahas penguatan kerja sama bilateral, hingga penyelesaian masalah perbatasan antara kedua negara.
Pertemuan antara Menlu Indonesia dan MNEC Timor-Leste itu diadakan di di gedung Kementerian Luar Negeri Indonesia, Pancasila, Jakarta, pada senin (03/03/2025).
Dalam siaran pers yang diakses Tatoli, selasa ini dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama TL, menyebutkan kunjungan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor-Leste, Bendito Freitas ke Indonesia merupakan bagian dari agenda kunjungan ke negara-negara anggota ASEAN yang pada tahun 2024 Menteri Bendito telah mengunjungi negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Oleh karena itu, terkait pergantian pemerintahan di Indonesia, perlu untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral kedua negara dan juga membicarakan proses bergabungnya Timor-Leste ke ASEAN.
Berita terkait : PM Xanana : Perbatasan darat dan laut TL – Indonesia jadi prioritas nasional
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Bendito Freitas dan Menteri Sugiono membahas dan memperkuat kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang seperti pendidikan, politik, pertahanan dan keamanan, pelatihan sumber daya manusia, penyelesaian masalah perbatasan dan kerjasama bilateral lainnya.
“Tujuan kunjungan ini untuk membahas isu-isu penting bagi hubungan bilateral kedua negara. Kerja sama kita dengan Indonesia sangat luas seperti kerja sama bilateral antara kerja sama politik, pertahanan, keamanan, kerja sama pengawasan perbatasan, pelatihan sumber daya manusia, kerja sama ekonomi, perdagangan, pendidikan terkait pendidikan ilmu tinggi,” kata Menteri Bendito.
Menlu RI Sugiono meminta meninjau kembali perjanjian-perjanjian yang telah dilakukan kedua negara sebelumnya seperti Joint Ministerial Commission dan Senior Officials Meeting (SOM), sehingga dapat melibatkan tim teknis kedua negara untuk membahas kerja sama di bidang-bidang penting.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas mengenai kebijakan Free Trade Zone di perbatasan kedua negara, karena akan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Timor-Leste dan Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan.
Sementara itu, dalam Portal resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang dikutip Tatoli, menyebutkan Menteri Luar Negeri RI Sugiono menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Timor-Leste Bendito dos Santos Freitas untuk membahas penguatan kerja sama bilateral kedua negara, khususnya penguatan kemitraan ekonomi, penyelesaian masalah perbatasan, dan dukungan terhadap aksesi penuh Timor-Leste ke ASEAN.
“Kemitraan Indonesia dan Timor-Leste terus berkembang dengan semangat persaudaraan. Kita ingin memastikan bahwa kerja sama ini memberikan manfaat konkret bagi masyarakat kedua negara,” ujar Menlu Sugiono.
Dalam bidang ekonomi, Menlu Sugiono mengapresiasi kerja sama ekonomi yang terus berkembang. Indonesia merupakan mitra dagang utama Timor-Leste, dengan nilai perdagangan pada 2024 mencapai USD 391,3 juta, meningkat 12,31% tahun sebelumnya.
“Saya mengapresiasi kemajuan negosiasi Bilateral Investment Treaty. Percepatan izin investasi Indonesia, termasuk operasional BUMN di Timor-Leste, sangat penting untuk mendorong kerja sama ekonomi yang lebih erat”, tegas Menlu Sugiono.
Dalam pertemuan, Menlu Sugiono juga menegaskan komitmen Indonesia sebagai mitra pembangunan Timor-Leste. Indonesia siap memperkuat dukungannya bagi pembangunan nasional Timor-Leste melalui kolaborasi lebih lanjut. Indonesia juga menegaskan dukungannya bagi keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN, termasuk melalui program peningkatan kapasitas.
“Timor-Leste adalah bagian dari keluarga ASEAN, dan Indonesia siap mendukung langkah-langkah menuju integrasi penuh,” tambah Menlu Sugiono.
Sebagai informasi, kerja sama pembangunan Indonesia dan Timor Leste dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang, termasuk dalam bentuk pelatihan diplomatik, reformasi manajemen keuangan, beasiswa, dan pengembangan akuakultur.
Terkait isu perbatasan, kedua Menlu berkomitmen untuk menyelesaikan isu perbatasan secara konstruktif, dengan berlandaskan semangat bertetangga yang baik dan prinsip saling menghormati.
”Penyelesaian perbatasan yang tuntas akan membuka peluang ekonomi dan meningkatkan konektivitas masyarakat perbatasan,” ujar Menlu Sugiono.
Menutup pertemuan, Menlu Sugiono kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Timor-Leste. Kedua Menlu juga sepakat merevitalisasi Joint Ministerial Commission (JMC) sebagai forum strategis di tingkat Menteri Luar Negeri untuk meninjau dan mengembangkan kerja sama bilateral.
TATOLI