DILI, 11 februari 2025 (TATOLI)— Ketua Komisi Eksekutif Perusahaan Umum Be’e Timor-Leste (BTL, E.P), Gustavo da Cruz, mengatakan bulan ini, BTL akan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Pelican Paradise, khususnya pasokan air bersih untuk proyek tersebut.
Ia mengatakan BTL akan menyalurkan air ke proyek Pelican Paradise dari Tibar, Liquiça, karena sumber air tersebut sebelumnya digunakan oleh perusahaan yang membangun proyek pembangunan jalan Dili-Liquiça. Setelah pembangunan jalan selesai, sumur air tersebut ditinggalkan, oleh karena itu BTL mengidentifikasi dan menguji apakah air tersebut berkualitas untuk disuplai ke proyek.
“Namun kendala yang kami hadapi adalah air sumur yang ada, dibangun di atas lahan milik pribadi. Kami telah berbicara dengan Direktorat Tanah dan Properti Kotamadya Liquiça, dan telah melakukan pendekatan. Jadi, kami siap memberikan kompensasi minggu ini. Kami jamin bulan ini akan mengalirkan air ke proyek Pelican Paradise sehingga bisa dimulai pembangunannya,” kata Gustavo da Cruz kepada Tatoli di Hotel Novo Turizmo, hari ini.
Berita terkait : Samuel Ong beri klarifikasi terkait keterlambatan proyek Pelican Paradise di Tibar
Ia meyakinkan, pasokan air ke Pelican Paradise tidak sulit, karena pipa saluran air sudah ada dan telah tiba di Timor-Leste pada juni 2024.
Air sumur dari Tibar ke Pelican Paradise berjarak sekitar 1,4 kilometer dan perusahaan akan membeli air tersebut seharga $0,20 sen per meter kubik.
Sebelumnya Direktur Pelican Paradise Holdings Timor-Leste, Samuel Ong, mengatakan pihaknya mengharapkan keseriusan Pemerintah Timor-Leste untuk menyelesaikan hambatan dalam penyediaan sistem air dan listrik sesuai Perjanjian Investasi Khusus (SIA) yang disepakati pada tahun 2022.
Direktur itu menegaskan, terkait tertundanya proyek akibat pasokan air dan listrik, pihaknya telah meminta kerja sama dan dukungan Pemerintah dengan permintaan deposit sebesar $180 juta untuk memastikan komitmen Pemerintah terhadap proyek tersebut.
“Karena penundaan yang lama, pemodal kami memerlukan deposit Pemerintah sebesar $180 juta dengan bunga 4% per tahun selama konstruksi untuk menjamin air, energi, visa dan semua tanggung jawab yang diatur dalam perjanjian SIA. Uang tersebut akan dikembalikan setelah pembangunan tahap pertama selesai”, kata Samuel Ong pada Tatoli secara daring sebelumnya.
Reporter : Arminda Fonseca (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Maria Auxiliadora