iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Pemerintah dan delegasi bahas transformasi ekonomi Timor-Leste di WTO

Pemerintah dan delegasi bahas transformasi ekonomi Timor-Leste di WTO

Kementerian Koordinator Urusan Ekonomi mengadakan diskusi dengan delegasi dari Organisasi Perdagangan Dunia di CCD, Dili, senin (10/02). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 10 februari 2025 (TATOLI)—Kementerian Koordinator Urusan Ekonomi (MKAE -tetun) mengadakan diskusi dengan delegasi dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO- World Trade Organization), tentang transformasi ekonomi Timor-Leste, dengan tujuan untuk memaksimalkan manfaat aksesi Timor-Leste ke organisasi tersebut.

“Lokakarya ini merupakan tonggak penting dalam transformasi ekonomi Timor-Leste, dengan tujuan memaksimalkan manfaat dari aksesi Timor-Leste ke WTO. Lokakarya ini mengakui bahwa perdagangan adalah mesin pembangunan berkelanjutan. Upaya ini akan berkontribusi pada visi jangka panjang negara untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran yang inklusif,” kata Menteri Koordinator Urusan Ekonomi, Menteri Pariwisata dan Lingkungan, Francisco Kalbuadi Lay di Pusat Konvensi Dili (CCD -portugis), senin ini.

Lokakarya yang diselenggarakan pada 10-12 Februari 2024 ini dihadiri oleh Wakil Direktur Jenderal WTO, Duta Besar Xiangchen Zhan bersama tim teknis dari Jenewa, anggota Pemerintah, anggota Parlemen Nasional, perwakilan sektor swasta, masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan mitra lainnya.

Berita terkait : Bertemu Presiden Horta, Wakil Direktur Jenderal Zhang dukung komitmen TL di WTO

“Lokakarya ini tingkatnya tinggi. Semua orang datang untuk mendengar bahwa setelah kita masuk keanggotaan WTO harus patuh dan memenuhi persyaratan, tetapi teknisi kita sudah siap dan jelas,” kata Kalbuadi.

Kriteria yang harus dipenuhi adalah politik, strategi militer, ekonomi, serta perundang-undangan atau aturan yang ada untuk mengaturnya. Selain itu pada hari selanjutnya akan ada sesi lokakarya dengan masyarakat, kepala suku, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), perguruan tinggi, masyarakat sipil, kemudian dilanjutkan dengan lokakarya dengan  mitra pembangunan, para duta besar tentang Timor-Leste pasca aksesi WTO.

Perjalanan aksesi Timor-Leste untuk menjadi anggota WTO adalah pertama kalinya Timor-Leste secara resmi mengajukan permohonan ke WTO pada bulan april 2015. Sementara, pada  desember 2016, Timor-Leste membentuk Kelompok Kerja WTO.

Kedua, sejak pembentukan Kelompok Kerja, Timor-Leste telah menyelenggarakan tujuh (7) pertemuan Kelompok Kerja, dari Oktober 2020 hingga Januari 2024, yang diketuai oleh Duta Besar Rui Macieira dari Portugal.

Ketiga, mengenai akses pasar, Timor-Leste telah menandatangani perjanjian dengan sepuluh negara anggota seperti Australia, Kamboja, Kanada, UE, Indonesia, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat.

Keempat, aksesi Timor-Leste ke WTO berpuncak pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-13 (MC13) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada bulan Februari 2024, di mana aksesi ini akan disetujui secara resmi oleh negara-negara anggota WTO.

Berita terkait : Timor-Leste resmi jadi anggota WTO, PN : Beri ruang akses ke pasar global

Kelima, pada tanggal 03 Juni 2024, Parlemen Nasional meratifikasi Paket Aksesi WTO Timor-Leste.

Keenam, pada tanggal 30 Agustus 2024, yang dikenal sebagai peringatan 25 tahun referendum kemerdekaan, Timor-Leste menjadi anggota WTO untuk ke-166 kalinya.

WTO awalnya bermula dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang dibentuk pada tahun 1948, namun setelah tahun 1995 berganti nama menjadi OPD, dikarenakan banyaknya transaksi dan perjanjian perdagangan yang dilaksanakan oleh GATT, bentuk maupun isu yang dibahas pun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan WTO.

Organisasi ini bertujuan untuk mengatur dan memfasilitasi anggota melalui perdagangan internasional guna mengurangi hambatan pajak termasuk mengatur atau membatasi jumlah produk (kuota) untuk ekspor dan impor.

Aturan dan persyaratan untuk transaksi pasar hampir dikembangkan oleh negara-negara kaya dan didukung kuat oleh lembaga keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Dunia. 

Reporter : Felicidade Ximenes (Penerjemah: Cidalia Fátima)

Editor      : Xisto Freitas da Piedade

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!